Tuesday, October 1, 2013

Menkes: Rokok Ditolak di Mana-mana, Indonesia Jadi Tempat Sampahnya

Terkait pengendalian rokok dan tembakau, Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi kembali menyampaikan uneg-unegnya. Kali ini berkaitan dengan beberapa pihak yang masih keberatan untuk menyetujui FCTC (Framework Convention on Tobacco Control).

Menurut Menkes, beberapa kalangan menolak FCTC karena menganggap konvensi ini bakal membuat Indonesia didikte oleh pihak asing. Bagi Menkes sendiri, justru dengan menjadi bagian dari konvensi tersebut maka Indonesia tidak akan menjadi sasaran produk rokok.

"Rokok sudah ditolak di semua negara, Indonesia-lah yang jadi tempat sampah," kata Menkes usai melantik sejumlah pejabat eselon II di Gedung Kementerian Kesehatan, Jl Rasuna Said, Jakarta Selatan, Senin (30/9/2013).

Menkes juga berpendapat Indonesia justru bisa memberi masukan positif terkait pengendalian tembakau jika menyetujui FCTC. Terlebih, Indonesia juga terlibat dalam pembahasannya. Karena itu, Menkes keberatan jika FCTC disebut sebagai produk asing.


Islamic Solidarity Games 2013 Sukses Tanpa Sponsor Rokok

Sementara itu, Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL), Prof Dr Tjandra Yoga Aditama mengapresiasi penyelenggaraan 3rd Islamic Solidarity Games di Palembang, Sumatera Selatan. Gelaran olahraga yang diikuti 50 negara berpenduduk Islam itu tidak disoponsori oleh produk rokok.

"Yang amat menarik dan patut diapresiasi adalah kebijakan bahwa 3rd Islamic Solidarity Games 2013 adalah pesta olahraga bebas asap rokok," tulis Prof Tjandra Yoga dalam emailnya kepada wartawan.

Prof Tjandra mengatakan dalam kunjungannya ke daerah Jakabaring, Palembang, ada larangan merokok di semua kawasan olahraga. Aktivitas berjualan rokok juga dilarang, sementara iklan rokok tidak ditemukan dalam pengamatan Prof Tjandra.

Atas kebijakan ini, Prof Tjandra mengaku sudah menyampaikan surat apresiasi ke ketua pelaksana. Sebelumnya, Indonesia juga sukses menggelar SEA Games tanpa menggunakan sponsor rokok.

No comments: