Friday, July 29, 2016

Efek Samping Pil Kontrasepsi Tak Terdeteksi Diduga Sebabkan Kematian Wanita Ini


Efek Samping Pil Kontrasepsi Tak Terdeteksi Diduga Sebabkan Kematian Wanita IniShropshire, Charlotte Foster (23) dari Shropshire, Inggris, dilaporkan meninggal dunia setelah mengalami serangan jantung dan kerusakan otak akibat adanya penggumpalan darah di paru (pulmonary embolism). Kasusnya menjadi perhatian karena dokter gagal melihat gejala yang menurut investigasi muncul akibat efek samping campuran obat kontrasepsi bernama Dianette.

Tiga minggu sebelum Charlotte meninggal dunia pada bulan Januari 2016 ia sebetulnya sudah menemui dokter dengan keluhan nyeri dan sulit bernapas. Hanya saja saat itu dokter salah mendiagnosa dan malah memberi saran terapi untuk nyeri punggung bawah.



"Ketika saya melihat nyonya Foster hari itu, saya tidak melihat adanya tanda masalah pernapasan atau gejala napas pendek. Dia tidak menunjukkan tanda-tanda pulmonary embolism akibat trombosis vena dalam," kata dr Simon selaku dokter yang menangani Charlotte seperti dikutip dariBBC, Jumat (29/7/2016).

Charlotte diketahui mengonsumsi Dianette mulai Agustus 2015 untuk melawan masalah jerawat dan juga sebagai kontrasepsi. Pada akhir tahun muncul masalah nyeri dada, punggung, dan sulit bernapas namun masih belum menjadi kekhawatiran.

Ahli koroner John Ellery mengatakan pada saat tersebut gejala serangan jantung dan kerusakan otak sebetulnya sudah mulai dialami oleh Charlotte.

Kasus efek samping ini menimbulkan sejumlah kekhawatiran dan Ellery berencana membawanya ke General Medical Council agar bisa diteliti lebih jauh secara medis.

Friday, July 15, 2016

Menkes Anjurkan 3 Menit Peregangan Fisik Saat di Kantor


Menkes Anjurkan 3 Menit Peregangan Fisik Saat di KantorJakarta, Kurang gerak menjadi masalah umum di kalangan para pekerja kantoran. Jika tidak dibiasakan untuk aktif bergerak, bisa memicu kegemukan dan bahkan penyakit-penyakit kronis mematikan.

Salah satu cara membiasakan diri untuk aktif bergerak adalah dengan melakukan peregangan. Meski sederhana gerakan-gerakan peregangan cukup efektif untuk melancarkan peredaran darah, mengendurkan ketegangan saraf, dan menghindari kekakuan otot saat bekerja.

"Dua kali dalam sehari selama 3 menit," saran Menteri Kesehatan Prof Dr Nila F Moeloek usai melakukan senam bersama dengan karyawan Kementerian Kesehatan di halaman kantornya, Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat (15/7/2016).

Kurangnya aktivitas fisik, terutama di kalangan para pekerja kantoran, berdampak buruk pada kesehatan. Obesitas atau kegemukan meningkat, demikian juga dengan penyakit-penyakit yang dikategorikan sebagai Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti hipertensi dan diabetes mellitus.

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) menunjukkan bahwa prevalensi diabetes mellitus naik dari 1,1 persen pada 2007 menjadi 2,1 persen pada 2013. Hipertensi pada usia 18 tahun ke bawah, pada 2013 tercatat prevalensinya sebesar 25 persen.

Ketergantungan pada teknologi termasuk salah satu faktor yang membuat para pekerja kantoran kurang aktif bergerak. Berbagai pekerjaan menjadi lebih mudah berkat kemajuan teknologi, sehingga tidak lagi membutuhkan aktivitas disik.