Jakarta, European Medicines Agency (EMA) memberikan
lampu hijau untuk vaksin malaria pertama di dunia. Vaksin buatan
perusahaan obat GlaxoSmithKline (GSK) bekerja sama dengan PATH Malaria
Initiative ini akan siap diedarkan di Eropa dan Afrika dalam waktu
dekat.
GSK yang juga bekerja sama dengan Bill & Melinda Gates
Foundation mengaku senang dengan perkembangan vaksin terbarunya. Andrew
Witty, Direktur Utama GSK, mengatakan rekomendasi yang diberikan EMA
merupakan langkah penting bagi tersedianya vaksin malaria ini.
"Vaksin
ini memang bukan merupakan solusi untuk memusnahkan malaria. Tetap
harus ada intervensi lain seperti menggunakan kelambu dan penyemprotan.
Namun saya positif vaksin ini akan membantu anak-anak di Afrika yang
masih sangat rentan terserang malaria," tutur Witty, dikutip dari Reuters, Sabtu (25/7/2015).
Memang
belum pasti kapan vaksin yang dijual dengan nama dagang RTS,S atau
Mosquirix itu akan siap beredar. Namun bocoran yang didapat Reuters dari
pihak GSK mengatakan bahwa paling lambat vaksin ini akan dijual akhir
tahun 2015.
Proses penelitian vaksin ini pun tidak sebentar.
Witty mengatakan bahwa pengembangan vaksin mulai dari penelitian hingga
saat ini sudah memakan waktu kurang lebih 30 tahun. Lamanya proses
penelitian ini membuat beberapa pihak takut harga vaksin yang dijual GSK
akan sangat mahal, sehingga sulit terjangkau oleh masyarakat Afrika.
"Waktu,
durasi, dan hasil dari penelitian ini memang menjanjikan. Terlebih lagi
implementasinya di Afrika belum diketahui, apakah masyarakat akan
menerimanya ataukah mampu membelinya," tutur David Kaslow, wakil
predisen PATH.
Meski begitu, pihak GSK menjamin bahwan vaksin
malaria akan dapat dijangkau seluruh masyarakat, terutama masyarakat
tidak mampu di Afrika. Bahkan Witt berjanji tidak akan menarik
keuntungan dari penjualan vaksin yang rencananya dijual dengan harga Rp
65.000 per suntikan ini.
Joe
Cohen, salah satu peneliti GSK yang turut berpartisipasi dalam
pembuatan vaksin ini mengatakan Mosquirix akan sangat membantu
masyarakat Afrika, terutama anak-anak yang memiliki angka kematian
paling tinggi.
"Vaksin ini akan membuat angka harapan hidup
anak-anak di Afrika meningkat. Malaria yang dulu merupakan momok
mematikan dapat diredam dengan adanya vaksin ini," paparnya.
Weblink yang berisi kumpulan" artikel hasil pemikiran sendiri dan dari sumber" yang ada, mudah-mudahan bisa diterima dan disukai oleh para pembaca ... Ok Thx
Saturday, July 25, 2015
Wednesday, July 1, 2015
Aturan Saat Sahur yang Penting Diperhatikan oleh Pasien Mag
Jakarta, Sahur bagi pasien mag dikatakan pakar tidak
berbeda dengan sahur orang kebanyakan. Yang harus diperhatikan adalah
porsi makanan yang dimakan ketika sahur. Kenapa ?
Pakar gizi sekaligus dosen dari Politeknik Kesehatan II Jakarta, Rita Ramayulis DCN, MKes, mengatakan sahur bagi pengidap mag sama saja dengan orang sehat. Harus mengandung seluruh zat gizi dan seimbang.
Yang harus diperhatikan menurut Rita adalah porsi sahur. Pengidap mag menurutnya dianjurkan untuk makan dengan porsi yang kecil. Makanan dengan porsi yang kecil menurutnya bisa menggoda pasien mag untuk langsung tidur usai sahur. Padahal tindakan ini tidak direkomendasikan.
Sebabnya, pengidap mag memiliki asam lambung yang lebih banyak daripada orang normal. Jika langsung tidur usai makan, ada kemungkinan asam lambung akan naik ke kerongkongan dan menyebabkan kerongkongan terasa perih dan seperti terbakar.
"Efeknya sampai makanan kembali ke kerongkongan benar. Karena perbedaan orang gastritis dan yang tidak kan produksi asam lambungnya. Kalau normal, asam lambung normal, gastritis produksi asam lambungnya lebih tinggi. Kalau terlalu tinggi kita bawa tidur kemungkinan makanan naik ke atas lebih besar akhirnya timbul rasa panas di tenggorokan.
dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, pakar kesehatan saluran cerna dari RS Cipto Mangunkusumo mengatakan bahwa sahur bagi pengidap mag tidak jauh berbeda dengan orang sehat. Menu sahur bisa berupa semur, telur, serta sayur. Hindari makan-makanan yang berat dan padat yang terlalu sulit dicerna karena lambung barusan beristirahat setelah tidur dan dianjurkan makanan yang berkuah.
"Pada umumnya juga hindari makanan yang asam dan terlalu pedas, makanan yang terlalu merangsang seperti mengandung merica, hindari makan cokelat, keju, lemak,gorengan, dan makanan bergas seperti kol dan soda," ungkap dr Ari.
Bagi yang doyan mengonsumsi daging, Rita juga mengatakan tidak masalah. Hanya saja lebih baik pilih daging yang rendah lemak namun tinggi protein. Lemak membuat kerja lambung lebih berat, sementara protein dapat menjaga makanan bertahan lebih lama di lambung.
"Potein disarankan yang rendah lemak karena lemak membuat kerja lambung berat sehingga kita bisa mengantuk dan energi yang keluar tidak bagus karena melemahkan tubuh kita. Yang berlemak saat sahur tidak dianjurkan. Tidak ada salahnya saat sahur satu gelas susu skim, putih telur, atau tempe kukus," pungkasnya.
Pakar gizi sekaligus dosen dari Politeknik Kesehatan II Jakarta, Rita Ramayulis DCN, MKes, mengatakan sahur bagi pengidap mag sama saja dengan orang sehat. Harus mengandung seluruh zat gizi dan seimbang.
Yang harus diperhatikan menurut Rita adalah porsi sahur. Pengidap mag menurutnya dianjurkan untuk makan dengan porsi yang kecil. Makanan dengan porsi yang kecil menurutnya bisa menggoda pasien mag untuk langsung tidur usai sahur. Padahal tindakan ini tidak direkomendasikan.
Sebabnya, pengidap mag memiliki asam lambung yang lebih banyak daripada orang normal. Jika langsung tidur usai makan, ada kemungkinan asam lambung akan naik ke kerongkongan dan menyebabkan kerongkongan terasa perih dan seperti terbakar.
"Efeknya sampai makanan kembali ke kerongkongan benar. Karena perbedaan orang gastritis dan yang tidak kan produksi asam lambungnya. Kalau normal, asam lambung normal, gastritis produksi asam lambungnya lebih tinggi. Kalau terlalu tinggi kita bawa tidur kemungkinan makanan naik ke atas lebih besar akhirnya timbul rasa panas di tenggorokan.
dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, pakar kesehatan saluran cerna dari RS Cipto Mangunkusumo mengatakan bahwa sahur bagi pengidap mag tidak jauh berbeda dengan orang sehat. Menu sahur bisa berupa semur, telur, serta sayur. Hindari makan-makanan yang berat dan padat yang terlalu sulit dicerna karena lambung barusan beristirahat setelah tidur dan dianjurkan makanan yang berkuah.
"Pada umumnya juga hindari makanan yang asam dan terlalu pedas, makanan yang terlalu merangsang seperti mengandung merica, hindari makan cokelat, keju, lemak,gorengan, dan makanan bergas seperti kol dan soda," ungkap dr Ari.
Bagi yang doyan mengonsumsi daging, Rita juga mengatakan tidak masalah. Hanya saja lebih baik pilih daging yang rendah lemak namun tinggi protein. Lemak membuat kerja lambung lebih berat, sementara protein dapat menjaga makanan bertahan lebih lama di lambung.
"Potein disarankan yang rendah lemak karena lemak membuat kerja lambung berat sehingga kita bisa mengantuk dan energi yang keluar tidak bagus karena melemahkan tubuh kita. Yang berlemak saat sahur tidak dianjurkan. Tidak ada salahnya saat sahur satu gelas susu skim, putih telur, atau tempe kukus," pungkasnya.
Subscribe to:
Posts (Atom)