Saturday, July 25, 2015

Vaksin Malaria Pertama di Dunia Dapat Lampu Hijau di Eropa

Vaksin Malaria Pertama di Dunia Dapat Lampu Hijau di EropaJakarta, European Medicines Agency (EMA) memberikan lampu hijau untuk vaksin malaria pertama di dunia. Vaksin buatan perusahaan obat GlaxoSmithKline (GSK) bekerja sama dengan PATH Malaria Initiative ini akan siap diedarkan di Eropa dan Afrika dalam waktu dekat.

GSK yang juga bekerja sama dengan Bill & Melinda Gates Foundation mengaku senang dengan perkembangan vaksin terbarunya. Andrew Witty, Direktur Utama GSK, mengatakan rekomendasi yang diberikan EMA merupakan langkah penting bagi tersedianya vaksin malaria ini.

"Vaksin ini memang bukan merupakan solusi untuk memusnahkan malaria. Tetap harus ada intervensi lain seperti menggunakan kelambu dan penyemprotan. Namun saya positif vaksin ini akan membantu anak-anak di Afrika yang masih sangat rentan terserang malaria," tutur Witty, dikutip dari Re
uters, Sabtu (25/7/2015).

Memang belum pasti kapan vaksin yang dijual dengan nama dagang RTS,S atau Mosquirix itu akan siap beredar. Namun bocoran yang didapat Reuters dari pihak GSK mengatakan bahwa paling lambat vaksin ini akan dijual akhir tahun 2015.

Proses penelitian vaksin ini pun tidak sebentar. Witty mengatakan bahwa pengembangan vaksin mulai dari penelitian hingga saat ini sudah memakan waktu kurang lebih 30 tahun. Lamanya proses penelitian ini membuat beberapa pihak takut harga vaksin yang dijual GSK akan sangat mahal, sehingga sulit terjangkau oleh masyarakat Afrika.

"Waktu, durasi, dan hasil dari penelitian ini memang menjanjikan. Terlebih lagi implementasinya di Afrika belum diketahui, apakah masyarakat akan menerimanya ataukah mampu membelinya," tutur David Kaslow, wakil predisen PATH.

Meski begitu, pihak GSK menjamin bahwan vaksin malaria akan dapat dijangkau seluruh masyarakat, terutama masyarakat tidak mampu di Afrika. Bahkan Witt berjanji tidak akan menarik keuntungan dari penjualan vaksin yang rencananya dijual dengan harga Rp 65.000 per suntikan ini.

Joe Cohen, salah satu peneliti GSK yang turut berpartisipasi dalam pembuatan vaksin ini mengatakan Mosquirix akan sangat membantu masyarakat Afrika, terutama anak-anak yang memiliki angka kematian paling tinggi.

"Vaksin ini akan membuat angka harapan hidup anak-anak di Afrika meningkat. Malaria yang dulu merupakan momok mematikan dapat diredam dengan adanya vaksin ini," paparnya.

No comments: