Polusi udara sudah menjadi hal biasa dan cukup memprihatinkan di kota
besar termasuk di Jakarta. Penyumbang 70 persen polutan di Jakarta
adalah kendaraan bermotor yang berjumlah jutaan unit.
"Makanya
diadakan Car Free Day (CFD) untuk mengurangi emisi gas di Jakarta," kata
Prof Dr Faisal Yunus, PhD, SpP(K), Kepala Departemen Pulmologi dan Ilmu
Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Selain kendaraan bermotor, Prof
Yunus juga mengatakan bahwa asap pabrik dan polusi ruangan seperti
rokok juga menjadi sumber utama polusi di Jakarta. Maka dari itu, Anda
disarankan untuk menjaga paru-paru agar tidak terpapar udara kotor yang
dapat menggangu untuk kesehatan Anda.
"Apabila Anda terlalu
sering terpapar polusi udara, maka Anda akan mengalami batuk berdahak
atau sesak napas. Namun jika sudah terlalu parah, Anda bisa mengalami
Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)," lanjutnya, saat ditemui di
sela-sela pemeriksaan spirometri oleh RS Paru Persahabatan di arena CFD.
Selain
itu, berdasarkan survei yang dilakukan oleh dr Ari Fahrial Syam, MMB,
SpPD-KGEH, dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), diketahui bahwa
beragam jenis asap polusi tersebut paling banyak menyebabkan keluhan
sakit tenggorokkan (81 persen), batuk (72 persen), dan iritasi mata
(69,4 persen). Keluhan lain seperti pilek, sesak napas, sakit kepala,
dan iritasi kulit juga dialami oleh lebih dari 50 persen responden.
Menurut
dr Ari, beragam keluhan ini bisa terjadi karena kandungan pada asap.
Asap polusi kendaraan misalnya karena mengandung gas CO maka ia bisa
mengurangi asupan oksigen dan memicu pusing, asap kebakaran hutan yang
banyak partikel padat halusnya-nya memicu batuk karena menghalangi jalan
napas, dan begitu pula dengan asap rokok.