Sunday, September 28, 2014

Siapa Sangka, Dinginnya Es Justru Bisa Bikin Hubungan Ranjang Makin 'Panas'

Untuk menyegarkan tenggorokan, es batu kerap dicampurkan ke dalam minuman. Itu sudah sering dilakukan bukan? Namun, bagaimana ketika es batu justru digunakan untuk 'memanaskan' hubungan di ranjang pasangan suami istri?

Ya, itulah teknik yang disebut dengan 'temperature play', yakni menggunakan sensasi hangat atau dingin untuk menstimulasi neuroreseptor di bawha kulit, demikian dikatakan pakar seks di Los Angeles, Talia Wagner. Lalu, bagaimana caranya?


"Pertama-tama, ambillah es batu dari freezer dan letakkan di mangkuk. Lelehan es batu pergunakanlah untuk mengusap lembut kulit pasangan Anda. Ketika ia mulai merasakan suhu super dingin, sarafnya akan terangsang dan sensasi pun mulai ia rasakan," terang Wagner.

Ia menyarankan, sebaiknya jangan langsung beri stimulasi di zona sensitif pasangan. Lakukan hal tersebut di akhir-akhir sebelum Anda melanjutkan ke sesi yang lebih intim. Selain itu, Wagner menegaskan jangan pernah meletakkan es batu di organ genital baik pria maupun wanita.

Kemudian, kombinasikan dengan bahan lain yang menimbulkan sensasi berlawanan. Disebutkan Wagner, misalkan madu atau pelumas bisa menimbulkan sensasi hangat pada tubuh wanita jika penggunaannya diselingi dengan es.

"Lakukan rangsangan secara bergantian. Misalnya oleskan madu di perutnya lalu Anda jilat madu tersebut. Kemudian, oleskan es di putingnya, temperatur yang naik turun juga bisa menambah gairahnya," lanjut Wagner.

Tak berhenti sampai di situ. Es juga bisa Anda gunakan ketika memberi seks oral pada rangsangan. Sebab, Wagner yakin dengan kombinasi uap es, napas, dan gerakan seks oral akan membuat wanita sangat bergairah. Khususnya pada pria, penggunaan es saat seks oral bisa menunda orgasme sejenak.

Jika pria merasa akan mencapai orgasme, wanita bisa membantu menundany adengan meletakkan es batu di mulutnya saat seks oral atau 'mengoleskan' es batu di sekujur tubuh pria. Terlepas dari penggunaan es untuk foreplay, seksolog dr Andri Wanananda MS menegaskan sah-sah saja pasutri melakukan foreplay asalkan kedua belah pihak menyetujuinya dan merasa nyaman.

"Pada perempuan, selain rangsangan fisik lewat sentuhan di tubuh, perempuan juga membutuhkan hubungan emosional yang intim kepada pasangan demi mencapai orgasme atau puncak kenikmatan seksual," kata dr Andri.