Sunday, February 28, 2016

Tips Dokter Menghindari Serangan Asma di Musim Hujan

Tips Dokter Menghindari Serangan Asma di Musim Hujan
Jakarta, Udara yang lebih dingin di musim hujan bisa membuat beberapa pengidap asma lebih rentan mengalami serangan. Untuk menghindarinya dokter menyebut ada beberapa hal yang bisa dilakukan.

Ketua Divisi Asma RS Persahabatan Prof. Dr. Feisal Yunus, dr., Sp.P., (K). mengatakan sebetulnya bukan suhu langsung yang sering menyebabkan asma melainkan flu. Seperti yang sudah diketahui udara dingin dapat membuat flu lebih mudah menyerang dan saat itu lah bisa terjadi reaksi yang berujung pada asma.

"Kalau kena hujan kena angin sebetulnya enggak mengapa. Tapi begitu kena flu dia akan timbul serangan, karena flu menurunkan daya tahan dan memudahkan lepasnya sel-sel inflamasi yang menimbulkan serangan asma," kata Prof Feisal ketika ditemui di RS Persahabatan, Rawamangun, Jakarta Timur, Minggu (28/2/2016).

Hal yang bisa dilakukan untuk mencegah hal tersebut tentu yang jelas menjaga kebugaran tubuh dengan mengonsumsi makanan nutrisi seimbang dan olaraha teratur. Lebih dari itu sebagai langkah pencegahan Prof Feisal juga menyarankan seorang pengidap asma rutin memakai obat asma setiap akan beraktivitas.

"Kalau dia merasa akan kena flu, langsung pakai saja obat-obat asma enggak apa-apa. Tidak usah khawatir efek sampingnya karena itu minimal sekali, daripada nanti malah sakit lebih berat," kata Prof Feisal.

"Terus kalau dia mau keluar beraktivitas tapi hujan, pakai obat semprot dulu untuk melindungi diri," lanjutnya.

Hal terakhir yang disarankan Prof Feisal adalah menjaga diri agar jangan terlalu capai beraktivitas. Faktor lelah disebutnya sebagai salah satu hal yang sering memicu asma selain flu.

Sunday, February 14, 2016

Tak Melulu Menyenangkan, Kegiatan di Hari Valentine Bisa Berujung di RS

Tak Melulu Menyenangkan, Kegiatan di Hari Valentine Bisa Berujung di RSJakarta, 14 Februari dirayakan sebagian orang sebagai Hari Valentine. Cokelat dan bunga bertebaran sebagai simbol kasih sayang. Tapi tak semua kisahnya menyenangkan, lantaran malah bisa berujung di rumah sakit (RS).

dr Robert Glatter, seorang dokter ruang gawat darurat di Rumah Sakit Lenox Hill di New York dan juru bicara untuk American College of Emergency Physicians (ACEP) menuturkan pengalamannya mendapat pasien di Hari Valentine. Suatu kali dia mendapat pasien perempuan yang baru saja dilamar kekasihnya di Hari Valentine.

"Saya mendapat pasien perempuan yang menelan cincin pertunangannya di chocolate mousse. Karena terlalu senang, dia sampai pingsan dan hidungnya patah di restoran," kata dr Glatter dikutip dari ABC News, Minggu (14/2/2016).

Meski dilarikan ke UGD, perempuan itu tetap terlihat bahagia. "Cincinnya keluar beberapa hari kemudian bersama kotorannya. Dia kemudian mengirimkan sekotak cokelat sebagai apresiasi kepada kami," sambung dr Glatter

Kisah lain di hari Valentine adalah seorang perempuan yang mengalami patah leher karena terlalu antusias bercinta dengan pasangannya. "Orang-orang sangat antusias, sehingga ingin melakukan hal baru. Sayang, mereka malah jadi berlebihan," ucap dr Glatter.

Meski ada yang begitu bersemangat di Hari Valentine, ada juga orang-orang yang berisiko depresi. Mereka adalah orang-orang yang kesepian. Apalagi ketika melihat teman-temannya pergi bersama kekasih sedangkan dirinya sendiri tidak melakukan apapun di rumah.

"Dukung teman-teman Anda yang kesepian," saran dr Glatter.

Ya, dalam hidup kadang memang ada kesedihan di tengah kisah bahagia. Sebaliknya ada kabar gembira di tengah cerita sedih. Nah, kisah ini dituturkan oleh dr Eric Lavonas, dokter jaga di UGD Denver Health Medical Center.

Saat itu malam Valentine, dia mendapat pasien suami istri yang baru saja mengalami kecelakaan lalu lintas. Untungnya kondisi keduanya tidak terlalu serius. Tetapi sebelum dilakukan pemeriksaan X-ray, pasangan yang sudah lama mendamba momongan itu melakukan tes kehamilan rutin. Apa yang terjadi?

"Kejutan! Tes rutin itu mengonfirmasukan bahwa sang istri sedang hamil," kata dr Lavonas.