Fantasi seksual adalah fenomena yang umum dimiliki orang yang sudah
menikah. Karena namanya fantasi, sah-sah saja membayangkan diri sendiri
dan pasangan melakukan hal yang luar biasa. Tiap orang memiliki fantasi
yang berbeda, walau terkadang ada beberapa kesamaan.
Menurut
Tammy Nelson, seorang terapis hubungan di AS, hasil penelitiannya
terhadap 300 orang menemukan bahwa fantasi seks terkadang berkaitan
dengan ketakutan yang terdalam. Jika seseorang berfantasi suaminya
berhubungan seks dengan wanita lain, maka ketakutan terbesarnya mungkin
adalah dikhianati suami.
"Fantasi seksual yang tidak diinginkan
seringkali merupakan upaya sadar untuk menyelesaikan perasaan yang
dihasilkan dari pengalaman manusia, pengkhianatan, penelantaran, dan
eksploitasi. Hal ini membantu mereka melarikan diri dari emosi seperti
rasa takut, marah, malu, dan ketidakberdayaan yang menghambat fungsi
seksual," terangnya seperti dilansir Health24, Kamis (27/6/2013).
Oleh
karena itu, fantasi dapat berguna membantu pasien mengatasi masalah
seksualnya. Dengan bantuan terapis, pasien dapat menghadapi dan
mengurangi ketakutannya akan keintiman dan seks. Ada beberapa fantasi
yang menunjukkan adanya keinginan atau ketakutan yang terpendam, yaitu:
1. Berfantasi Mendominasi Suami
Apabila
memiliki fantasi mendominasi suami, bahkan sampai memukulnya,
menyuruh-nyuruh dan membuatnya memohon-mohon, bisa jadi si istri
sebenarnya ingin berkuasa dalam hubungan, namun sang suami kurang begitu
memahami.
Untuk memenuhi keinginan ini, pilihlah waktu dan
tempat yang tepat, lalu rayu atau godalah suami. Jika ingin pendekatan
yang lebih ekstrim, bisa mengikat suami di tempat tidur lalu bercinta
sesuka hati.
2. Fantasi Dianiaya
Dalam
fantasi ini, istri membayangkan dirinya sebagai seorang wanita lugu nan
naif, lalu didekati oleh seorang pria agresif. Pria tersebut mendorong
ke dinding lalu mengikat lengannya. Apabila memiliki fantasi seperti
ini, artinya istri ingin didominasi atau dicintai, namun bukan berarti
ingin diperkosa.
Untuk memenuhi fantasi ini, istri bisa meminta
suami agar lebih intim, atau bisa juga memintanya bercinta di
tempat-tempat yang tak biasa. Lebih ekstrim lagi, si istri bisa meminta
suami untuk diikat di tempat tidur sebelum bercinta.
3. Fantasi Berhubungan Seks di Depan Umum
Ada
juga fantasi aneh, yaitu bercinta di depan teman-teman atau orang lain.
Apabila mengalami hal ini, artinya ada keinginan untuk dilihat orang
saat bercinta. Tapi bukan berarti ekshibisonis atau menampilkan adegan
seksual ke orang lain, sebab hal itu ilegal hukumnya.
Untuk
memenuhinya, bisa dilakukan dengan membuka tirai sedikit sebelum
berhubungan seks sehingga memungkinkan seseorang untuk mengintip
sedikit. Tapi pastikan suasana sedang sepi.
Bisa juga dengan
membuang selimut lalu berbaring tanpa busana dengan lampu menyala. Cara
yang lebih berani, bercinta di luar rumah di siang bolong. Tapi pastikan
masih berada di area rumah dan tak ada orang yang melihat.
4. Fantasi Suami Bercinta dengan Wanita Lain
Apabila
memiliki fantasi ingin melihat suami berhubungan seksual dengan wanita
lain, artinya ada rasa yang kuat untuk dimiliki pasangan dan takut
kehilangan.
Untuk memenuhinya, bisa meminta pasangan memeluk erat
saat atau usai bercinta sambil mengucapkan kata-kata cinta. Bisa juga
meminta suami mengucapkan perkataan seperti 'Saya di sini, kamu tidak
sendirian' di dekat telinga.
Gejolak masa muda yang rumit membuat remaja butuh curhat alias
mencurahkan isi hati. Banyak yang curhat ke teman dekat, tetapi tidak
sedikit yang lebih suka curhat di internet. Pesan psikolog, jangan
curhat di Twitter atau Facebook.
"Kecenderungan untuk bergaul di
jejaring sosial membuat anak-anak rentan menjadi korban trafficking,"
kata Riza Wahyuni, SPsi, MSi, psikolog dari Pusat Pelayanan Terpadu
(PPT) Jawa Timur saat dihubungi detikHealth, Jumat (21/6/2013).
Pelaku
tindak pidana perdagangan orang alias human trafficking menurut Riza
sering memanfaatkan jejaring sosial untuk menjerat korbannya. Bermula
dari perkenalan di dunia maya, pelaku lalu melancarkan bujuk rayu hingga
akhirnya korban terjerumus.
Ada banyak bentuk pedagangan
manusia, salah satunya adalah prostitusi anak, termasuk juga remaja di
dalamnya. Di banyak kota, tidak sulit menemukan mucikari yang
menyediakan pekerja seks yang masih ABG alias anak baru gede. Bahkan ada
juga mucikari yang masih ABG.
Riza mengingatkan ada 2 dampak
yang dihadapi remaja korban perdagangan orang, yakni dampak fisik dan
psikologis. Dampak fisik ketika remaja dijerumuskan menjadi pekerja seks
contohnya adalah infeksi menular seksual, sedangkan dampak psikologis
bisa berupa depresi.
Oleh karenanya, Riza berpesan agar remaja
selalu berhati-hati dan menjaga diri saat bergaul khususnya di dunia
maya. Salah satunya dengan tidak mudah mencurahkan isi hati di jejaring
sosial karena bisa memancing pelaku tindak pidana perdagangan orang.
"Jangan
mudah curhat di dunia maya. Kalau mau curhat ya di dunia nyata, sama
orang tua atau teman dekat itu lebih bagus," pesan psikolog yang telah
menggeluti masalah human trafficking sejak tahun 2005 ini.
Selain
itu, Riza juga mengingatkan para remaja untuk berhati-hati menanggapi
SMS nyasar. Pelaku perdagangan manusia sering menggunakan modus SMS
nyasar untuk kemudian mengajak berkenalan, pacaran dan akhirnya
menjerumuskan korbannya.
Dalam kondisi apapun, anak-anak,
termasuk juga remaja, merupakan salah satu kelompok yang rentan menjadi
korban tindak pidana perdagangan orang atau human trafficking. Kelompok
lain yang juga rentan mengalaminya adalah perempuan.
Berjalan dan berlari merupakan latihan fisik yang paling populer.
Berbagai studi dilakukan untuk menemukan manakah yang lebih baik
pengaruhnya terhadap tubuh. Apakah kesimpulan para peneliti?
Menurut
para peneliti, besar atau kecilnya pengaruh kedua latihan ini
bergantung pada tujuan melakukannya. Jika misalnya Anda ingin mengontrol
berat badan, maka sebaiknya Anda berlari, demikian dikutip dari NY
Times, Sabtu (1/6/2013).
Dalam studi yang telah dipublikasikan
di Medicine & Science in Sports & Exercise, peneliti mengkaji
data hasil survei dari 15.237 pejalan kaki dan 32.215 pelari yang
terdaftar dalam The National Runners and Walkers Health Study, sebuah
survei besar yang dilakukan di Lawrence Berkeley National Laboratory,
California.
Peserta dimintai informasi tentang berat badan,
lingkar pinggang, diet, dan jarak tempuh mingguan berjalan atau berlari
saat mereka bergabung dalam survei ini. Data ini kemudian diminta lagi 6
tahun kemudian.
Hasilnya, orang yang melakukan olahraga lari
hampir lebih langsing dibandingkan dengan mereka yang berjalan kaki.
Selama bertahun-tahun, orang yang berlari mempertahankan massa tubuh dan
lingkar pinggang mereka jauh lebih baik daripada yang berjalan kaki.
Alasan
berlari lebih baik dalam mengatur berat badan daripada berjalan masih
belum jelas. Namun, para ahli mengungkapkan bahwa berlari membakar lebih
banyak kalori per jam dibandingkan berjalan.
Alasan lainnya
adalah efek berlari pada nafsu makan. Dalam studi yang diterbitkan dalam
Journal of Obesity, diungkapkan bahwa para pejalan kaki mengonsumsi
sekitar 50 kalori lebih dari yang mereka bakar selama 1 jam berjalan.
Sementara yang berlari mengonsumsi 200 kalori lebih sedikit dari kalori
yang mereka bakar setelah berlari selama 1 jam.
Setelah
masing-masing berlari dan berjalan kaki, pelari terbukti memiliki
peningkatan kadar hormon peptida YY. Hormon ini terbukti berfungsi untuk
menekan nafsu makan. Sementara orang yang berjalan kaki tidak memiliki
peningkatan kadar peptida YY, sehingga selera makan mereka tetap hangat.
Walaupun begitu, studi juga menunjukkan bahwa berjalan bisa menjadi sama manfaatnya seperti berlari.
"Jika
Anda berencana untuk berjalan, tapi menginginkan jumlah kalori yang
terbakar sama seperti berlari, maka Anda harus berjalan sekitar 1,5 kali
lebih jauh dan memakan waktu sekitar 2 kali lebih lama," ujar Paul T.
Williams, seorang ilmuwan Lawrence Berkeley National Laboratories.