Thursday, June 30, 2016

Tanpa Disadari, 7 Hal Ini Bisa Bikin Orang Mengalami Mimpi Buruk


Tanpa Disadari, 7 Hal Ini Bisa Bikin Orang Mengalami Mimpi BurukJakarta, Mengalami mimpi buruk atau mimpi yang aneh cenderung tidak jelas pasti membuat tidur tak nyaman. Bukan tanpa sebab, sebenarnya mimpi buruk yang dialami saat tidur dapat dipicu beberapa hal.

Apa saja ya? Berikut ini hal-hal yang tanpa disadari dapat memicu mimpi buruk,



1. Konsumsi makanan pedas sebelum tidur

Dokter spesialis kesehatan tidur, dr Robert S Rosenberg mengatakan konsumsi makanan pedas sebelum tidur bisa meningkatkan metabolisme dan suhu tubuh. Akibatnya, saat tidur aktivitas otak dapat meningkat, terutama saat tidur REM (Rapid Eye Movement) yang akhirnya membuat seseorang mimpi buruk.

2. Konsumsi suplemen melatonin

Suplemen tidur dapat meningkatkan kualitas tidur. Namun, dikatakan direktur Sleep to Live Institute, North Carolina, Robert Oexman, membuat tubuh lebih lama mengalami fase tidur REM berkaitan dengan meningkatnya intesitas mimpi yang dialami. Akibatnya, mimpi buruk bisa Anda rasakan.

"Sehingga, konsumsi suplemen melatonin bisa disebut berkaitan dengan risiko Anda mengalami mimpi buruk. Patut diingat pula jika Anda hendak mengonsumsi suplemen melatonin, konsultasikan dulu dosisnya pada dokter," tutur Oexman.

3. Nonton TV sebelum tidur

Pada dasarnya, mimpi berasal dari pikiran bawah sadar seseorang. Nah, ketika sebelum tidur Anda menonton TV, Steve Orma, Psy.D mengatakan acara yang ditonton berkaitan dengan kondisi emosional seseorang. Selain itu, otak akan lebih fokus pada acara TV. Sehingga, ketika tidur, apa yang direkam otak dan amat Anda pikirkan terkait acara TV tersebut bisa muncul dalam mimpi dalam bentuk hal-hal yang terasa buruk, aneh, bahkan tak jelas.





4. Berhenti mengonsumsi obat tertentu

Antidepresan atau obat psikostimulan dikatakan Rosenberg bisa menekan mimpi yang dialami saat tidur. Sehingga, berhenti mengonsumsi obat tersebut bisa membuat Anda mengalami mimpi dengan intensitas lebih dari biasanya.

"Anda akan mengalami tidur REM dalam durasi yang lebih lama dan pada akhirnya menyebabkan 'banjir' mimpi. Saat itu terjadi, bukan tak mungkin mimpi yang dialami cenderung buruk atau aneh," katanya.

5. Mengalami sleep apnea

Sleep apnea bisa menghalangi jalan napas sehingga saat tidur orang bisa kekurangan oksigen. Rosenberg mengatakan kondisi kurangnya asupan oksigen saat tidur dapat berkontribusi pada mimpi buruk yang dialami.

6. Tidak tidur dengan baik di malam sebelumnya

Ketika seseorang kurang tidur di malam sebelumnya, di malam berikutnya ia bisa mengalami fase tidur REM yang lebih kuat atau dikenal dengan REM rebound. Dengan adanya REM rebound, mimpi akan lebih intens hingga potensi mengalami mimpi buruk pun lebih besar.

7. Stres

Merasa stres dan cemas di siang harinya dapat berkontribusi pada mimpi buruk yang dialami di malam harinya. Sebab, seperti penuturan Rosenberg, saat fase tidur REM terjadi, maka ada modifikasi emosional (berkaitan dengan stres dan cemas) yang berkontribusi pada mimpi yang dialami.

Thursday, June 23, 2016

Kenali Ciri Vaksin Palsu: Label Tak Jelas dan Harga Cenderung Murah


Kenali Ciri Vaksin Palsu: Label Tak Jelas dan Harga Cenderung MurahJakarta, Terungkapnya praktik pembuatan vaksin palsu di Tangerang oleh Bareskrim Polri pada Selasa (21/6) lalu mengkhawatirkan beberapa orang. Terutama mungkin bagi mereka yang tinggal di daerah Jakarta dan sekitarnya karena menjadi area jual vaksin palsu tersebut.

dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K), dari RS Cipto Mangunkusumo dan pendiri Rumah Vaksin terkait hal ini mengatakan agar tak mudah tertipu ada beberapa hal yang bisa diperhatikan. Vaksin yang asli telah melalui proses pembuatan yang ketat bahkan melebihi obat sehingga dari kemasannya saja sudah khusus.

"Kita bisa curiganya gini kemasannya nggak rapi, agak belepotan, tutupnya beda, label juga nomor batchnya nggak terbaca dengan jelas. Untuk vaksin produksi Bio Farma misalnya itu ada label VVM (vaccine vial monitor) yang susah dibikinnya," papar dr Piprim Kamis (23/6/2016).

"Label itu bisa berubah warna kalau vaksin sudah terkena panas karena harusnya kan dia disimpan di tempat dingin. Vaksin asli ada label indikator itu sementara yang palsu belum tentu," lanjut dr Piprim. 

Selain dari kemasan, hal lainnya yang juga patut dicurigai adalah dari segi harga. Untuk bisa membuat vaksin diperlukan proses pengujian panjang dengan biaya yang tak sedikit sehingga berdampak pada harga jual yang relatif mahal.

Apabila ada satu produk vaksin dijual dengan harga jauh lebih rendah dari vaksin lainnya untuk penyakit yang sejenis, maka waspada produk tersebut palsu.

"Saya pernah ketemu vaksin combo harganya beda, di distributor yang resminya 800 ribuan tapi ini yang beredar harganya 500 ribu. Nah itu kan kita nggak tahu isinya apaan," pungkas dr Piprim.

Thursday, June 9, 2016

Diet Seperti Ini Disebut Paling Sukses Turunkan Berat Badan


Diet Seperti Ini Disebut Paling Sukses Turunkan Berat BadanBarcelona, Diet kerap dilakukan dengan menghitung kalori yang diasup atau menghindari lemak. Tetapi cara ini dianggap kuno dan terbukti tidak efektif. Lantas diet apa yang terbaik dan paling aman untuk dilakukan?

Penelitian terbaru yang dilakukan University of Barcelona mengungkapkan, diet Mediterania adalah diet yang dimaksud. Meskipun dikenal sebagai pola makan kaya lemak, tetapi peneliti memastikan lemak di dalamnya merupakan lemak 'baik' yang justru dibutuhkan tubuh.

Temuan ini didasarkan pada pengamatan terhadap 7.447 pria dan wanita di Spanyol selama lima tahun. Partisipan yang rata-rata berusia 55-80 dan mengidap diabetes tipe 2 atau mempunyai risiko penyakit jantung itu kemudian diminta melakukan satu dari tiga jenis diet.

Satu kelompok diminta melakukan diet Mediterania (ikan, kacang, sayur, buah, gandum utuh dan biasanya ditambah minyak zaitun), kelompok kedua diberi pola makan yang didominasi kacang-kacangan, dan kelompok ketiga berupa diet konvensional di mana mereka menghindari berbagai jenis lemak.

Lima tahun kemudian, total asupan lemak partisipan yang menjalankan diet dengan cara menghindari lemak memang berkurang, dari 40 persen menjadi tinggal 37 persen saja. Sedangkan pada dua kelompok lainnya justru mengalami peningkatan, yaitu dari yang semula 40 persen menjadi 42 persen. Bahkan persentase karbohidrat dan protein di kedua kelompok itu menurun.

Namun ketiganya mengalami penurunan bobot, meskipun hanya sedikit. Kelompok pertama rata-rata kehilangan bobot sebanyak 0,88 kg; kelompok kedua 0,60 kg; dan kelompok ketiga sebanyak 0,40 kg.

Ini berarti diet Mediterania merupakan yang paling sukses dipakai untuk menurunkan berat badan. Selain itu, peneliti menemukan fakta menarik, yaitu pembatasan konsumsi lemak justru tidak efektif untuk mencegah perut membuncit.

Tetapi jika dilihat dari lingkar pinggang partisipan, ketiganya juga mengalami kenaikan. Namun kelompok yang menghindari lemak justru yang bertambah paling banyak, yaitu 1,2 cm, dibandingkan pada kelompok diet Mediterania yang hanya bertambah 0,85 cm dan kelompok kacang sebesar 0,37 cm.

"Justru pada diet Mediterania yang kaya akan lemak sayur seperti minyak zaitun atau kacang, dampaknya lebih kecil pada berat badan atau lingkar pinggang," terang ketua tim peneliti, Dr Ramon Estruch seperti dilaporkan The Guardian.

Estruch menambahkan, lemak selama ini dipukul rata sebagai penyebab kenaikan berat badan. Padahal lemak yang terkandung dalam minyak zaitun atau kacang-kacangan tidak dapat disejajarkan dengan sumber lemak tak sehat seperti mentega, daging olahan, pemanis buatan, makanan penutup atau makanan cepat saji.