Profil 5 Band Besar Indonesia

SLANK

Slank
Slank
Slank
Latar belakang
Nama lahirSlank
Lahir26 Desember 1983
Bendera Indonesia Indonesia
Jenis musikRockBlues
PekerjaanBand
InstrumenGitarDrumBassPiano,Perkusi
Tahun aktif1983 - sekarang
Perusahaan rekamanSlank Records
MempengaruhiBIP
Situs resmihttp://www.slank.com
Anggota
Bimbim (Drum)
Kaka (Vocal)
Ridho (Guitar)
Ivanka (Bass)
Abdee Negara Nurdin (Guitar)
Mantan anggota
Bongky (Bass)
Parlin Burman/Pay (Guitar)
Indra Qadarsih (Keyboard)
Reynold (Guitar)

Slank adalah sebuah grup musik di Indonesia. Dibentuk oleh Bimbim pada 26 Desember 1983karena bosan bermain musik menjadi cover band dan punya keinginan yang kuat untuk mencipta lagu sendiri. Dan berhasil menjadi salah satu musisi bersejarah dan dikenang serta berpengaruh sepanjang masa di Indonesia. Selain itu Slank juga menyandang predikat Indonesia's Highest-Paid Music Star (bintang musik berbayaran termahal) pada tahun 2008 dan 2009 dengan honor Rp 500 Juta per show.

Slank kini adalah salah satu grup musik papan atas, yang bermula dari Cikini Stones Complex (CSC) pada 26 Desember 1983, yaitu grup musik yang terdiri dari anak-anak SMA Perguruan Cikini, Jakarta. CSC terdiri dari Bimo Setiawan (drum), Boy (gitar), Kiki (gitar), Abi (bass), Uti (vokal), dan Well Welly (vokal), yang banyak mengekspresikan kecintaan pada lagu-lagu Rolling Stones. Sayang, grup ini tidak bertahan dan membubarkan diri. Slank mengalami perubahan personil sampai 14 kali pada 1996 yang bertahan hingga sekarang. Formasi terakhir yang dimulai dari album ke-7 Slank, terdiri dari Bimbim (drum), Kaka (vokal), Ivanka (bass), Ridho (gitar), dan Abdee (gitar).
Cikal bakal lahirnya Slank adalah sebuah grup bernama Cikini Stones Complex (CSC) yang dibentuk oleh Bimo Setiawan Almachzumi atau Bimo Setiawan Sidharta (dikenal dengan Bimbim) pada dekade 80-an. Band ini hanya memainkan lagu-lagu Rolling Stones dan tak mau memainkan lagu dari band lain, alhasil mereka akhirnya jenuh dan menjelang akhir tahun 1983 grup ini dibubarkan.
Pada saat menggarap album ke enam Lagi Sedih, Bimbim memutuskan untuk memecat Bongky, Pay dan Indra.[1] Namun ada juga yang menyebutkan bahwa Bongky, Indra dan Pay keluar atau mengundurkan diri karena perilaku Bimbim dan Kaka yang sudah terlampau parah dalam penggunaan narkoba. Perpecahan tersebut sebenarnya sudah bisa terlihat di album ke empat mereka di lagu Pisah Saja Dulu. Bimbim bahkan berniat untuk membubarkan Slank.
Masuknya Abdee dan Ridho, Slank melanjutkan perjalanan bermusiknya. Hasilnya album Tujuh yang dirilis Januari 1997 dengan tembang handal Balikin. Lagu ini menandakan Bimbim dan Kaka ingin rehat dan sehat dari ketergantungan. Ditambah dengan Abdee dan Ridho yang bersih narkoba menguatkan niat mereka. Mereka menyatakan berhenti bukan karena takut diikuti massa yang memang sudah banyak, namun karena sudah imbas negatif terhadap penggemar mereka akibat narkoba. Album terjual satu juta copy dalam hitungan minggu. Bimbim menyumbang suaranya dalam Bimbim Jangan Menangis, curhatan yang tercipta sejak tahun 1993. Ridho bermain kibor di lagu ini. Pada tahun ini pulalah Bunda Iffet selaku Ibunda dari Bimbim mengambil alih jabatan tata kelola Slank.
Memasuki tahun 2004 Kaka mengubah citra dirinya dengan rambut mohawk. Slank dan Naif menggelar konser bersama bernama Road to Peace 24 Kota. Pada kesempatan konser ini Slank membawakan lagu-lagu baru dan belum pernah direkam secara live untuk dijadikan album berikutnya. Jika biasanya Slank merekam lagu, rilis, kemudian tour, kali ini tidak. Mereka tour sambil merekam secara live di panggung, baru kemudian merilisnya. Album ini diberi nama Road to Peace. Naif berkolaborasi di lagu Amrozy Gitting yang direkam di studio Parah milik Slank beserta lagu P3K yang juga direkam di Potlot. Lagu lainnya direkam langsung di atas panggung. Mars Slankers dan Salah menjadi andalan album ini.
Akhir 2005, Slank merilis album studio ke-14, Slankissme. Hingga pada ulang tahun Slank ke-22 tahun di Ancol mereka telah memainkan materi album tersebut. Konser ulang tahun tersebut dimeriahkan oleh PAS BandPeterpanNaifSeurieusJ-Rock'sThe BrandalsSpeaker F1rstTeamloMelanie SoebonoRatuCokelatJackoShanty dll. Di beberapa lagu, Slank berkolaborasi dengan para bintang tamu.
2007, Slank kembali mengeluarkan Slow But Sure. Inilah album yang bisa dibilang jawaban permintaan akustik Slank. Di album ini, Slank bermain sangat sederhana. Tidak ada bunyi bising. Yang ada hanyalah suara-suara bersahabat dari perkusi, gitar akustik dan selingan harmonika. Bimbim menyumbang satu lagu di lagu Me & Reny dan ada satu lagu yang diciptakan oleh Bimbim di Las Vegas pada tahun 2006 yang dimasukan ke album ini yaitu Sin City. Kemudian ada lagu My Scooter Love, diciptakan oleh Kaka. Di lagu ini bahkan bisa didengar di akhir lagu suara Vespa Kaka. Ada juga lagu berjudul Lapindo yang mengkritisisasi semburan lumpur Lapindo di Sidoarjo.
Pada tahun 2009, Slank bermain film yang diberi judul Generasi Biru. Film ini bekerjasama dengan sutradara handal Garin Nugroho. Filmnya menceritakan tentang perjalanan karir Slank dalam bentuk koreograpi. Para personil Slank menjadi dirinya sendiri. Ada 3 unsur dalam film ini. Yang pertama adalah animasi, koreo, dan dokumenter Slank yang kebanyakan mengambil scene pada acara Slankers Day. Banyak lagu Slank yang juga diputar di film tersebut yang kemudian dirilis albumnya dengan tambahan dua lagu yaitu Slank Dance dan Monogami. Di IMDB, nilai untuk film Generasi Biru mendapat nilai 7,4.
2013, di usia ke-30 tahun, Slank secara khusus menghadirkan beragam persembahan istimewa untuk Slankers yang selalu setia mendampingi Slank dalam situasi apapun terdapat : Film layar lebar, konser Road To 30th, konser akbar HUT 30th dan sebuah album terbaru Slank yang keseluruhannya merujuk pada satu jargon yaitu Slank Nggak Ada Matinya. Ini adalah album ke-20, terdapat 11 buah lagu. Album ini pun diproduseri sendiri dengan SLANK Record sebagai executive producer, PT. Virgo Ramayana Music & Entertainment sebagai distributor & Slank Records/PT.Nadaku Musik sebagai publisher.
Slank satu panggung dengan mantan personilnya Pay (gitar), Reynold (gitar) dan Indra Q (keyboard,piano), yaitu ketika merayakan ulang tahun ke 30 di Gelora Bung Karno, 13 Desember 2013. Minus Bongky yang belum pernah turut dalam konser bersama.
Pada ulang tahun ke-31, Slank bekerjasama dengan Bandar Udara Internasional Husein Sastranegara untuk menggelar konser yang bertemaNgeslank Rame - Rame acara berlangsung dengan lancar dan meriah, banyak bintang tamu yang hadir seperti Tata Janeeta , Poppy Sovia dll.

Diskografi


Album Studio
  1. Suit-Suit...He.. He.. (Gadis Sexy) (1990)
  2. Kampungan (1991)
  3. Piss! (1993)
  4. Generasi Biru (1994)
  5. Minoritas (1996)
  6. Lagi Sedih (1997)
  7. Tujuh (1998)
  8. Mata Hati Reformasi (1998)
  9. 999+09 (Abu-Abu) (1999)
  10. 999+09 (Biru) (1999)
  11. De Bestnya Slank (2000)
  12. Ngangkang - Single (2001)
  13. Virus (2001)
  14. Satu Satu (2003)
  15. Road To Peace (2004)
  16. PLUR (2004)
  17. A Mild Live Soundrenaline Reborn Republic Slank (2005)
  18. Slankkissme (2006)
  19. Slankography (Repackaged) (2006)
  20. Slow But Sure (2007)
  21. The Big Hip (2008
  22. Anthem For The Broken Hearted(2009)
  23. Jurus Tandur No. 18 (2010)
  24. I Slank U Mini Album (2012)
  25. I Slank U Repackage
  26. I Slank U The Album
  27. ISLank (ISL-Slank) Mini Album
  28. Slank Nggak Ada Matinya (2013)
  29. Indonesia WOW - Single (2014)
  30. NgeSlank Rame Rame - Single (2014)
  31. Halal (single religi) (2015)
  32. Restart Hati (2015)


Album Live


  1. Konser Piss 30 Kota (1998)
  2. Virus Roadshow (2002)
  3. Bajakan (2003)

Album Soundtrack


  1. Ost. Get Married (2007)
  2. Ost. Generasi Biru (2009)
  3. Ost. Get Married 2 (2009)
  4. Slank Party (2011)

Mini Album


  1. I SLank U (2012)
  2. I SLank U (ISL-Slank) (2013)

Album Sponsor


  1. I Slank U Nexian oleh Hp Nexian
  2. ISLankU (ISL - Slank)Oleh Liga Super


DEWA 19

Dewa 19
Dewa 19
Formasi terakhir Dewa 19
Latar belakang
LahirBendera Indonesia SurabayaIndonesia
Jenis musikRockpop
Tahun aktif19862011
Perusahaan rekamanTeam Records, Aquarius MusikindoEMI
Terkait denganRepublik Cinta Management
Situs resmiwww.dewa19.com
Mantan anggota
Ahmad Dhani
Andra Junaidi
Wawan Juniarso
Erwin Prasetya
Ari Lasso
Wong Aksan
Once Mekel
Tyo Nugros
Bimo Sulaksono
Yuke Sampurna
Agung Yudha
Dewa 19 adalah sebuah grup musik yang dibentuk pada tahun 1986 di SurabayaIndonesia. Grup ini telah beberapa kali mengalami pergantian personel dan formasi terakhirnya sebelum dibubarkan pada tahun 2011 adalah Ahmad Dhani (kibor), Andra Junaidi (gitar), Once Mekel (vokal), Yuke Sampurna (bass) dan Agung Yudha (drum). Setelah merajai panggung-panggung festival di akhir era 1980-an, Dewa 19 kemudian hijrah ke Jakarta dan merilis album pertamanya pada tahun 1992 di bawah label Team Records.[1]
Grup ini telah meraih kesuksesan sepanjang dekade 1990-an dan 2000-an melalui serangkaian lagu-lagu bergenre rock dan pop. Album yang mereka rilis nyaris selalu mendapat sambutan bagus di pasaran, bahkan album mereka yang dirilis tahun 2000, Bintang Lima, merupakan salah satualbum terlaris di Indonesia dengan penjualan hampir 2 juta keping.[2][3][4] Pada tahun 2005, majalahHai menobatkan Dewa 19 sebagai band terkaya di Indonesia dengan pendapatan mencapai lebih dari 14 miliar setahun.[5] Di tengah kesuksesan yang diraihnya, grup ini sempat beberapa kali tersandung masalah hukum, termasuk masalah pelanggaran hak cipta dan perseteruan dengan ormas Islam.[6][7]
Sepanjang perjalanan kariernya, Dewa 19 telah menerima banyak penghargaan, baik BASF Awardsmaupun AMI Awards.[8] Mereka juga pernah meraih penghargaan LibForAll Award di Amerika Serikat atas kontribusi mereka pada upaya perdamaian dan toleransi beragama.[9][10] Pada tahun 2008, Dewa 19 masuk ke dalam daftar "The Immortals: 25 Artis Indonesia Terbesar Sepanjang Masa" oleh majalah Rolling Stone. Dewa diakui sebagai salah satu legenda atau ikon terbesar dalam sejarah musik populer Indonesia.[11]
Dewa pertama kali dibentuk pada tahun 1986 oleh empat orang siswa SMP Negeri 6 Surabaya. Nama Dewa merupakan akronim dari nama mereka berempat: Dhani Ahmad (keyboard, vokal), Erwin Prasetya (bass), Wawan Juniarso (drum) dan Andra Junaidi (gitar). Mereka memiliki markas tempat berlatih di rumah Wawan di Jalan Darmawangsa Dalam Selatan No. 7, yang terletak di komplek Universitas Airlangga.
Dewa 19 menyelesaikan pembuatan master album perdana mereka di Jakarta. Setelah itu, Andra, Ari, Erwin, dan Wawan kembali ke Surabaya sementara Dhani tetap di Jakarta untuk mencari label rekaman yang bersedia mengorbitkan mereka. Dhani kemudian berkeliaran di penjuru kota Jakarta, dari satu perusahaan rekaman ke perusahaan rekaman lain menggunakan bus kota. Awalnya banyak perusahaan rekaman yang menolak mereka karena menganggap lagu mereka kurang menjual.[13] Master rekaman Dewa 19 akhirnya dilirik oleh Jan Djuhana dari Team Records, yang pernah sukses melejitkan KLa Project.
Pada tahun 1995, Dewa merilis album bertajuk Terbaik TerbaikWong Aksan kemudian bergabung dan menempati posisi drummer. Album ini memiliki konsep musik pop rock yang dikembangkan dengan menambah unsur-unsur jazz, folk, funk dan ballad. Banyak pengamat musik meyakini bahwa inilah album terbaik yang pernah dibuat Dewa 19 yang mengukuhkan mereka sebagai salah satu grup band besar terkreatif di Indonesia.[14] Majalah Rolling Stone edisi Desember 2007, menempatkan album ini di posisi 26 dalam daftar "150 Album Indonesia Terbaik Sepanjang Masa".[14] Sementara itu, singel pertamanya yang berjudul "Cukup Siti Nurbaya" berada di peringkat 20 dalam daftar "150 Lagu Indonesia Terbaik Sepanjang Masa" oleh majalah Rolling Stone edisi Desember 2009.
Pada tanggal 4 Juni 1998, Wong Aksan resmi dikeluarkan dari Dewa 19 akibat permainannya yang terlalu kental dengan corak jazz. Ia digantikan oleh Bimo Sulaksono (mantan anggota Netral). Tak lama kemudian Bimo keluar dari grup ini dan bergabung dengan Bebi untuk membentuk grup Romeo.
Setelah sekian lama vakum dari blantika musik Indonesia, akhirnya pada tanggal 30 April 2000, Dewa tampil secara perdana dengan formasi baru: Ahmad Dhani (keyboard), Andra Junaidi (gitar), Once Mekel (vokalis) dan Tyo Nugros (drumer).[23] Kali ini Dewa 19 hadir dengan nama "Dewa" saja, tanpa embel-embel "19".
Dewa menggelar tur bertajuk "Atas Nama Cinta" di 25 kota di Indonesia, yang dibuka dengan konser di Plenary Hall, Jakarta Convention Center, 18 Februari 2003. Dalam tur ini, Dewa juga mengikutsertakan Ari Lasso, mantan vokalis Dewa.[36] Pada awal tahun 2004, Dewa merilis album live dobel Atas Nama Cinta yang merupakan rekaman konser saat tur Atas Nama Cinta, menampilkan lagu-lagu hits Dewa sejak tahun 1992 dalam versi konser. Dewa juga merilis ulang The Best Of Dewa 19 dalam bentuk DVD berisi Kelahiran & Perjalanan Dewa 19 serta 10 video klip, ditambah 1 CD audio dan 1 buku sejarah dan perjalanan Dewa 19. Sejak dirilis pada tahun 1999, album The Best of Dewa 19 sendiri telah terjual hampir 1 juta keping.
Pada tahun 2007, Dewa merilis album kompilasi berjudul Kerajaan Cinta, yang kemudian menjadi album terakhir dalam karier grup ini. Album ini memuat dua buah lagu baru yaitu "Dewi" dan "Mati Aku Mati", sementara selebihnya merupakan lagu-lagu di album Republik Cinta dan lagu-lagu lama Dewa yang diremix atau direkam ulang. Lagu "Mati Aku Mati" diangkat untuk menjadi soundtrack film arahan Hanung BramantyoKamulah Satu-Satunya, yang dibintangi oleh Nirina Zubir.[55] Filmnya sendiri bercerita tentang pengorbanan dan kenekatan seorang penggemar fanatik Dewa 19.[56][57] Pada tahun ini, Dewa 19 kembali harus kehilangan salah seorang personelnya, Tyo Nugros. Tyo keluar setelah sebelumnya ia sempat vakum dari kegiatan Dewa akibat menderita sakit pada kakinya yang mengharuskannya tidak bisa main drum untuk jangka waktu lama.[58] Posisi drummer kemudian diberikan kepada Agung Yudha.
Walaupun Dewa 19 telah dinyatakan bubar, tetapi tekad Ahmad Dhani masih bersemangat untuk tetap mengadakan konser reuni Dewa 19 ke berbagai kota di Indonesia sebagai obat rindu untuk para penggemarnya. Bahkan Ahmad Dhani juga mengundang mantan personil Dewa 19 yang pernah ikut andil dalam perkembangan Dewa 19 seperti Tyo NugrosWong Aksan, dan Ari Lasso. Once sesekali ikut manggung kembali bareng Dewa 19 bahkan duet bersama Ari Lasso walaupun pada awalnya Once pernah menolak untuk manggung bersama Dewa 19. 23 Februari 2013 merupakan konser reuni Dewa 19 yang sentak membuat penonton tak percaya. Pasalnya pada konser tunggalnya Ari Lasso yang bertakjud Sang Dewa Cinta, Dewa 19 membentuk personil yang belum pernah dilakukan selama 19 tahun terakhir. Yaitu dengan dihadiri oleh personil awal mereka, Wawan Juniarso dan Erwin Prasetya. Sontak peristiwa langka tersebut membuat penonton seakan tidak percaya bahwa hal tersebut terjadi. [70] Sampai 2015 ini, Ahmad Dhani masih sering mengadakan konser reuni Dewa 19 dengan membonceng sang vokalis Ari Lasso. 
Namun Akhir-akhir ini muncul wacana Ahmad Dhani yang ingin membangkitkan Dewa 19 dari tidur panjangnya untuk kembali mengisi dapur rekaman dengan menggandeng kembali Ari Lasso sebagai vokalis utama Dewa 19. [72] Ari Lasso yang notabene dikenal sebagai vokalis awal Dewa 19 ini diminta untuk meninggalkan label rekamannya oleh Ahmad Dhani sebagai syarat untuk bergabung dengan Dewa 19.
Diskografi

Album studio


  • Dewa 19 (1992)
  • Format Masa Depan (1994)
  • Terbaik Terbaik (1995)
  • Pandawa Lima (1997)
  • Bintang Lima (2000)
  • Cintailah Cinta (2002)
  • Laskar Cinta (2004)
  • Republik Cinta (2006)

Album kompilasi


  • The Best Of Dewa 19 (1999)
  • Kerajaan Cinta (2007)
  • The Best Of Republik Cinta Artists Vol. 1 (2008)
  • The Best of Republik Cinta Vol. 2 (2009)
  • The Greatest Hits (2013)

Album live


  • Atas Nama Cinta I & II (2004)
  • Dewa Live in Japan (Limited Edition) (2005)


G I G I

Gigi
AsalBendera Indonesia BandungIndonesia
Genre
  • Pop
  •  
  • Rock
  •  
  • Hip Hop
  •  
  • Punk
  • Alternative Rock
Tahun aktif1994–sekarang
Label
Atlantic Record (1994–96)
Ceepee Production (1997–98)
Sony Music Indonesia (1998 – 2008)
POS Record (2008 – 2014)
Universal Music Indonesia (2009 – 2010)
Demajors (2011 – 2014)
E-Motion Entertainment (2014 – sekarang)
Artis terkaitGIGI manajemen
Situs webwww.gigionline.com
AnggotaArmand Maulana
Dewa Budjana
Thomas Ramdhan
Gusti Hendy
Mantan anggotaAria Baron
Ronald Fristianto
Opet Alatas
Budhy Haryono
Gigi adalah nama sebuah grup musik yang berasal dari BandungIndonesia yang mengusung jenis musik pop dan rock. Grup musik ini dibentuk oleh Armand Maulana dan penulis lagu Dewa Budjana[1]. Kelompok ini berdiri pada tanggal 22 Maret 1994, dengan format awal Aria Baron,Thomas RamdhanRonald FristiantoDewa Budjana dan Armand Maulana.
Grup Band Gigi resmi dibentuk pada tanggal 22 Maret 1994. Pada awalnya Grup Band ini terdiri atas Armand Maulana sebagai vokalis, Thomas Ramdhan sebagai bassis, Dewa Budjana sebagai gitaris, Ronald Fristianto sebagai drummer , dan Baron Arafat sebagai gitaris. Nama Gigi sendiri muncul setelah para personelnya tertawa lebar mengomentari nama "Orang Utan" yang nyaris dijadikan nama band ini. Dengan latar belakang musik yang beda-beda, mereka menggabungkannya ke dalam satu musik yang menjadi ciri khas Gigi. Album perdana yang bertema "Angan" dilempar ke pasaran dengan dukungan dari Union Artist/Musica. Pada waktu itu Gigi belum membentuk suatu manajemen artis untuk mengelola kegiatan mereka sehingga untuk mempromosikan album perdana itu, mereka merilis dua single yang sekaligus video klip, yaitu Kuingin dan Angan. Tetapi kedua lagu andalan tersebut tidak banyak mendongkrak angka penjualan. Kurangnya promosi dan tidak adanya pengelolaan manajemen menjadi penyebab utama kegagalan album pertama group musik ini.
Pada tanggal 22 Maret 1999 akhirnya Thomas masuk lagi ke Group musik Gigi menggantikan posisi Opet Alatas yang sudah keluar pada tahun yang sama. Tak lama setelah itu Gigi merilis album keenam yang berjudul "Baik" pada bulan April 1999. Lagu andalan pertamanya adalah "Hinakah".
Gigi ditawari untuk menjadi band Soundtrack di film Brownies. Namun karena hengkangnya Budhy Haryono dari Gigi, membuat para personil harus bekerja keras seiring makin cepatnya rilis film tersebut, sehingga Gigi harus cepat mencari drummer untuk melanjutkan kembali rekamannya. Akhirnya Gigi bertemu dengan Gusti Hendy yang berperan sebagai additional drum untuk album tersebut, yang pada akhirnya diangkat sebagai personil tetap di Gigi untuk menggantikan Budhy Haryono.

Diskografi

Album utama
TahunJudul
1994Angan
1995Dunia
19963/4
19972 x 2
1998Kilas Balik
1999Baik
2001Untuk Semua Umur
2003Salam Kedelapan
2006Next Chapter
2007Peace, Love & Respect
2009Gigi
2011Sweet 17
2014Live At Abbey

Album lainnya

TahunJudul
2000The Greatest Hits Live
2002The Best of Gigi
2005Ost. Brownies
2004Raihlah Kemenangan
2005Raihlah Kemenangan Repackage
2006Pintu Sorga
2008Jalan Kebenaran
2010Amnesia
2012Aku dan Aku
2015Mohon Ampun


PADI
Padi (grup musik)
Logo-Padi-Album-5.png
Latar belakang
AsalBendera Indonesia SurabayaIndonesia
GenreAlternative RockPop rock
LabelSony Music Entertainment Indonesia
Situs webwww.sobatpadi.net
AnggotaSatriyo Yudi Wahono
Ari Tri Sosianto
Rindra Risyanto Noor
Andi Fadly Arifuddin
Surendro Prasetyo

Padi adalah grup musik legendaris dari Indonesia yang anggotanya terdiri dari Ari (gitar), Fadly(vokal), Yoyo (drum), Rindra (bas), dan Piyu (gitar). Grup musik ini memulai debut mereka di dunia musik Indonesia pada penghujung tahun 1990-an melalui singel Sobat dalam album kompilasiindie ten, dan dianggap membawa warna baru dalam dunia musik Indonesia. Jalur musik yang dipilih adalah pop-rock-kreatif. Pada awal kemunculannya, corak musik Padi sering dibandingkan dengan U2 dan Radiohead.
Motor utama grup ini adalah Piyu, yang menjalankan fungsi sentral sebagai komposer musik dan lirikus hampir seluruh lagu. Namun kekuatan utama Padi terletak pada penguasaan instrumen para personelnya yang memiliki karakter dan kemampuan teknis jauh di atas rata-rata musisi dalam berbagai band Indonesia. Personel Padi diisi oleh jawara berbagai kejuaraan instrumen musik. Selepas dalam kondisi vakum, Piyu memilih mengembangkan kreativitas sendiri, sedangkan personel lainnya membentuk Musikimia yang menjalani proses bermusik secara indipenden.
Dibentuk 8 April 1997, grup ini merupakan wadah kreativitas seni lima mahasiswa Universitas Airlangga, Surabaya. Semula bernama 'Soda', namun kemudian diganti menjadi 'Padi' ("Padi makanan orang susah," demikian kata salah seorang personalnya). Nama ini dipilih juga karena bersifat "sangat membumi". Lebih jauh, mereka tidak hanya mengambil filosofinya saja, semakin berisi semakin merunduk, tapi juga melihat fungsinya yang melambangkan kesejahteraan.
Padi kemudian mendobrak dengan formasi tanpa keyboard melalui album pertama mereka Lain Dunia (1999). Formasi semacam ini membuat eksplorasi teknik permainan gitar begitu dominan, maka wajar jika lagu-lagu yang dihasilkan cenderung penuh ditorsi. Apalagi ditunjang oleh gaya permainan dua gitarisnya, Satriyo Yudi Wahono (Piyu) dan Ari Tri Sosianto, yang berbeda satu sama lain, Padi mendobrak dengan lagu-lagu kompleks yang ditandai dengan aransemen dua gitar yang hampir selalu berbeda dalam tiap frasa dalam tiap lagu. Album ini mendapatkan platinum pada bulan April 2000 dan quadraple platinum pada tahun 2001.
Pada tahun 2001, Padi mengeluarkan album kedua mereka Sesuatu Yang Tertunda. Album ini mampu terjual sebanyak 1,6 juta kopi dan mendapat 10x Platinum pada tahun 2002. Salah satu Album terbaik dan terfavorit sampai saat ini.
Save My Soul adalah nama album musik ketiga Padi. Album ini diluncurkan pada tanggal 18 Juni 2003. Dalam lagu "Sesuatu Yang Tertunda", Padi berduet dengan musikus pujaan mereka, Iwan Fals. Selain Iwan Fals, kolaborator lainnya yang terdapat dalam album ini termasuk musisi Australia yang merupakan pemain saksofon, Robert Burke dan pianis Kiernan Box, Adjie Rao (perkusi), dan penyanyi Astrid Sartiasari. Nasib album ketiga tersebut, meski tak bisa dibilang gagal, tapi tak segemerlap dua album sebelumnya.
Setelah lebih dari 2 tahun vakum dari dapur rekaman, Padi menggebrak dengan album baru Tak Hanya Diam. Album yang berisi 10 lagu ini tak lagi bertemakan 'interpersonal' (cinta) seperti 4 album sebelumnya, namun meluas menjadi kepedulian dari reaksi mereka terhadap apa yang terjadi di lingkungan sekitar. Inti pesan dari lirik-lirik di dalam album Tak Hanya Diam terfokus pada soal tidak berfungsinya komunikasi yang berakibat beberapa bencana yang timbul secara beruntun di Indonesia. Seperti tsunami dan gempa bumi. Tak hanya temanya, peluncuran album ini juga cukup unik. Padi meluncurkan album terbaru mereka dengan tampil menyanyi di atas geladak KRI Teluk Mandar 514 yang berlayar perlahan di perairan Teluk Jakarta, Senin 12 November 2007. Peluncuran album di atas kapal ini baru pertama kali dilakukan di Indonesia. Walau pada awalnya hanya ingin unik dari launching album secara konvensional, namun Padi kali ini memberikan isyarat kepada kita untuk selalu ingat bahwa negeri ini adalah negeri maritim dengan kekayaan dan keindahan laut yang dimiliki. Selain itu, Padi juga mengenalkan logo baru mereka. Mereka mengaku perubahan logo ini hanya untuk lebih fresh saja, menghindari "kultus" logo Padi yang pertama karena Padi membuat logo bukan untuk membuat 'laskar'.
Cover album Tak Hanya Diam mewakili tema dari album ini, cover yang berbentuk titik-titik saling berhubungan yang mencerminkan adanya saling sinergi satu sama lain didasari saling komunikasi untuk saling mengisi dalam damai. Di album ini juga terlihat keberanian Rindra (bass) dan Piyu (gitar) tampil sebagai vokalis di lagu "Belum Terlambat" dan "Jangan Datang Malam Ini".
Diskografi

Singel
  • Sobat - Indie 10
  • Work of Heaven - OST World Cup 2002
  • Doaku - Family Songs Hadad Alwi (2003)
  • Saksi Gitar Tua - Tribute to Ian Antono (2004)
  • 26 Desember - Kita Untuk Mereka
  • Terbakar Cemburu (2010)
  • Tempat Terakhir (2011)
  • Sahabat Selamanya - OST Upin dan Ipin

Album


  • Lain Dunia (1999)
  • Sesuatu Yang Tertunda (2001)
  • Save My Soul (2003)
  • Padi (2005)
  • Tak Hanya Diam (2007)

Kompilasi


  • The Singles (2011)


/rif

/rif
/rif
formasi terbaru /rif
Latar belakang
LahirBendera Indonesia BandungIndonesia
Jenis musikRockAlternative Rock,Pop rock
Tahun aktif1997 - sekarang
Perusahaan rekamanSony Music Indonesia(1997-2014)
E-Motion Entertainment(2014-)
Anggota
Andy
Jikun
Maggi
Teddy
Ovy
Mantan anggota
Sonny
Trisno
Baron
Denny
Iwan

/rif (singkatan dari rhythm in freedom) adalah grup band Indonesia yang didirikan di Bandung,Jawa Barat pada 1992 yang beranggotakan Andy (vokal), Jikun (gitar), Maggi (drum), Ovy (gitar) dan Teddy (bass). Sampai saat ini /rif telah memproduksi 7 album musik ditambah satu album berisi kumpulan lagu terbaik dari /rif.
Grup band /rif dibentuk pada tahun 1992 dengan nama Badai Band. Setahun kemudian nama mereka berganti menjadi R.I.F (Rhythm In Freedom), yang memulai dengan bermain musik darikafe ke kafe. Tahun 1995, mereka berganti nama menjadi /rif (dengan garis miring di awal nama mereka).
Di pertengahan tahun 2002, Sony Music Indonesia kembali memberikan kesempatan pada single ‘Dunia’ untuk mengisi soundtrack film Spiderman. Walau sebatas edisi lokal, nama mereka sukses bersanding dengan musisi internasional sekelas Aerosmith dan Sum 41.
Sayang, adanya pertentangan internal, membuat Denny, sang gitaris merasa lagi tak sepaham dengan /rif dan mengundurkan diri. Ovy, mantan gitaris Ucamp akhirnya resmi menggantikan posisinya pada Maret 2003.
Sejak Iwan alias Ones keluar dari /rif, posisi bassist dalam band yang mulai merilis album sejak tahun 1997 ini pun kosong. Sampai tahun-tahun terakhir, band yang diawaki Andi (vokal), Maggi (drum), Jikun (gitar) dan Ovy (gitar) masih mengandalkan additional player.
Namun dalam konser tunggalnya yang bertajuk Rock n Roll Fantasy ini, Rif secara mengejutkan mengumumkan bahwa Teddy, additional player yang telah mengiringi mereka selama beberapa tahun menjadi anggota tetap.
Mulai bulan Mei tahun 2012 ini /rif sudah kembali dihuni oleh 5 orang semenjak Teddy diangkat menjadi pemain bass tetap. Formasi terbaru ini pun sudah berhasil mengerjakan materi album ke-8 /rif yang rencananya akan dikeluarkan pada tahun 2013. Saat ini mereka sedang menyiapkan album ke-8 mereka yang masih akan dirilis lewat Sony Music Indonesia.

Diskografi

Album Studio

  • Radja (1997)
  • Salami (1998)
  • Nikmati Aja (2000)
  • ... Dan Duniapun Tersenyum (2002)
  • The Best Of (2004)
  • Pil Malu (2006)
  • 7 (2010)
  • 18 Years of Rock (2013)



NIKMATILAH MUSIK INDONESIA.... Enjoy..... Thank You...

No comments: