Wednesday, July 1, 2015

Aturan Saat Sahur yang Penting Diperhatikan oleh Pasien Mag

Jakarta, Sahur bagi pasien mag dikatakan pakar tidak berbeda dengan sahur orang kebanyakan. Yang harus diperhatikan adalah porsi makanan yang dimakan ketika sahur. Kenapa ?

Pakar gizi sekaligus dosen dari Politeknik Kesehatan II Jakarta, Rita Ramayulis DCN, MKes, mengatakan sahur bagi pengidap mag sama saja dengan orang sehat. Harus mengandung seluruh zat gizi dan seimbang.

Yang harus diperhatikan menurut Rita adalah porsi sahur. Pengidap mag menurutnya dianjurkan untuk makan dengan porsi yang kecil. Makanan dengan porsi yang kecil menurutnya bisa menggoda pasien mag untuk langsung tidur usai sahur. Padahal tindakan ini tidak direkomendasikan.

Sebabnya, pengidap mag memiliki asam lambung yang lebih banyak daripada orang normal. Jika langsung tidur usai makan, ada kemungkinan asam lambung akan naik ke kerongkongan dan menyebabkan kerongkongan terasa perih dan seperti terbakar.

"Efeknya sampai makanan kembali ke kerongkongan benar. Karena perbedaan orang gastritis dan yang tidak kan produksi asam lambungnya. Kalau normal, asam lambung normal, gastritis produksi asam lambungnya lebih tinggi. Kalau terlalu tinggi kita bawa tidur kemungkinan makanan naik ke atas lebih besar akhirnya timbul rasa panas di tenggorokan.

dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, pakar kesehatan saluran cerna dari RS Cipto Mangunkusumo mengatakan bahwa sahur bagi pengidap mag tidak jauh berbeda dengan orang sehat. Menu sahur bisa berupa semur, telur, serta sayur. Hindari makan-makanan yang berat dan padat yang terlalu sulit dicerna karena lambung barusan beristirahat setelah tidur dan dianjurkan makanan yang berkuah.

"Pada umumnya juga hindari makanan yang asam dan terlalu pedas, makanan yang terlalu merangsang seperti mengandung merica, hindari makan cokelat, keju, lemak,gorengan, dan makanan bergas seperti kol dan soda," ungkap dr Ari.

Bagi yang doyan mengonsumsi daging, Rita juga mengatakan tidak masalah. Hanya saja lebih baik pilih daging yang rendah lemak namun tinggi protein. Lemak membuat kerja lambung lebih berat, sementara protein dapat menjaga makanan bertahan lebih lama di lambung.

"Potein disarankan yang rendah lemak karena lemak membuat kerja lambung berat sehingga kita bisa mengantuk dan energi yang keluar tidak bagus karena melemahkan tubuh kita. Yang berlemak saat sahur tidak dianjurkan. Tidak ada salahnya saat sahur satu gelas susu skim, putih telur, atau tempe kukus," pungkasnya.

No comments: