Thursday, May 12, 2016

Kurang Tidur Efeknya Seperti Mabuk Alkohol


Kurang Tidur Efeknya Seperti Mabuk AlkoholJakarta, Riset terbaru mengungkap pola tidur penduduk dunia cenderung makin singkat. Bahkan hanya tinggal penduduk di beberapa negara saja yang pola tidurnya lebih dari 6 jam seperti Singapura, Jepang, dan Belanda.

Fakta ini terungkap setelah Prof Daniel Forger dan Olivia Walch dari University of Michigan melakukan pengamatan tentang pola tidur orang sedunia bermodalkan data dari sebuah aplikasi anti-jet lag bernama Etrain.
 
Namun ada fakta penting lain yang belum terungkap dari studi ini. Menurut Walch, kurang tidur akan membuat seseorang berada dalam kondisi seperti sedang mabuk alkohol.

Menurutnya, banyak orang yang menyepelekan pentingnya tidur selama 7-8 jam. Bahkan ia menambahkan, kalaupun seseorang bisa tidur enam jam dalam semalam, itu tidak cukup untuk membuatnya bisa beraktivitas dengan normal keesokan harinya.

"Kurang tidur hanya dalam beberapa hari saja sudah bisa membuat Anda mabuk," kata Walch seperti dilaporkan The Sun.

Di waktu yang bersamaan, yang bersangkutan mengira telah melakukan pekerjaan dengan baik. "Padahal sebenarnya performanya drop, namun persepsi terhadap performa tersebut tidak berubah," imbuhnya.



Untungnya, Forger dan Walch menemukan satu faktor yang dapat membantu meningkatkan kualitas tidur, yakni menghabiskan waktu dengan berkegiatan di luar rumah atau outdoor.

Sebab pengguna aplikasi yang mendapatkan paparan sinar matahari setiap harinya cenderung tidur lebih pagi dan memiliki durasi tidur lebih panjang ketimbang yang lebih banyak berada di ruangan atau hanya terpapar cahaya buatan.

Di tahun 2014, peneliti dari Stanford School of Medicine menemukan kurang tidur atau terlalu lama tidur juga dapat menyebabkan seseorang merasa linglung ketika terbangun atau kemudian disebut dengan 'confusional arousal'.

"Ini beda lho dengan rasa kantuk yang dialami orang-orang ketika bangun tidur. Masalahnya orang yang ngantuk biasa umumnya masih ingat dengan apa yang terjadi sebelum tidur. Tapi orang yang mengalami 'mabuk tidur' tidur tadi tak sadar sama sekali. Membuat mereka sadar 100 persen juga susah setengah mati," kata pakar tidur dari Lenox Hill Hospital, New York, Dr Alan Manevitz yang tidak terlibat dalam studi ini.

No comments: