Tuesday, September 24, 2013

Penemu Viagra Ciptakan Spray Anti Ejakulasi Dini

Viagra dapat dikatakan salah satu terobosan luar biasa dalam dunia medis, karena telah membantu jutaan pria yang ingin membahagiakan pasangannya. Kini salah satu ilmuwan penemu Viagra mengklaim berhasil menciptakan obat baru yang dapat menanggulangi ejakulasi dini.

Salah satu penemu Viagra bernama Mike Wyllie ini mengaku siap meluncurkan obat untuk pria-pria dengan ejakulasi dini. Obat ini diberi nama Tempe (Topical Eutectic-Like Mixture for Premature Ejaculation) dengan bentuk spray.

Meski belum diedarkan, Tempe telah dinyatakan aman dan efektif oleh European Medicines Agency dan diprediksi sudah berada di pasaran tahun depan.

Obat ini dianggap dapat menjadi solusi mudah dan murah bagi para pria yang menderita ejakulasi dini. Apalagi s
atu-satunya obat untuk mengatasi ejakulasi dini yang ada selama ini harganya sangat mahal dan tidak dijual bebas.

Dari percobaan juga diketahui pria yang menggunakan spray ini menjelang berhubungan intim dengan pasangannya pun rata-rata bisa tahan bercinta lima kali lebih lama dibanding partisipan yang tidak menggunakannya.

Tak hanya pria yang diuntungkan, spray ini juga menguntungkan para istri karena bisa bercinta lebih lama dari biasanya, termasuk tingkat kepuasan yang lebih tinggi dari kedua pihak.

"Ejakulasi dini tak hanya membuat si pasien merasa bersalah. Ini juga mempengaruhi pasangannya, bahkan sampai menghancurkan hubungan mereka. Saya kira ini bisa menyelamatkan hubungan itu," tandas Dr. Wyllie seperti dilansir Daily Mail, Senin (23/9/2013).

Menurut ilmuwan yang dulunya bekerja untuk Pfizer namun kini beralih ke sebuah perusahaan bioteknologi kecil asal Inggris bernama Plethora Solutions ini, Tempe mengandung dua anestesi dosis rendah yang akan membantu para pria agar lebih bisa mengendalikan alat kelaminnya saat berhubungan intim.

Bahkan Tempe hanya butuh waktu lima menit agar bisa membuat pria 'on' setelah disemprotkan, walaupun untuk para pria yang suka seks spontan, mereka lebih suka jika obat ini disemprotkan dua jam sebelum bercinta. Meski beberapa orang yang telah menjajal obat ini mengaku mengalami sejumlah efek samping, di antaranya sensasi seperti terbakar dan sakit kepala setelah memakai Tempe.

Untuk permulaan spray ini rencananya hanya akan tersedia dengan resep dokter. Namun di Inggris sendiri, obat ini diharapkan dapat diresepkan oleh National Health Service (NHS) untuk pengobatan jangka panjang bagi para pasien pria.

Tempe pun digadang menjadi saingan berat Viagra yang kini telah meraup keuntungan penjualan mencapai 1,3 miliar poundsterling di penjuru dunia. Kendati begitu, Dr. Wyllie takkan menerima royalti apapun dari penjualan Tempe karena ia mengaku ini murni untuk menjawab rasa keingintahuannya yang besar sebagai seorang ilmuwan.

Dan menurutnya, peluncuran produk ini merupakan upaya pembuktian bahwa sebuah perusahaan kecil di Inggris yang kekurangan sumber daya masih bisa sukses dan tidak terintimidasi oleh dominasi perusahaan besar di pasar farmasi.

No comments: