Setiap orang pasti ingin mencapai orgasme saat melakukan hubungan seks.
Tapi sayangnya beberapa perempuan tidak bisa mencapai kondisi ini. Ada
beberapa tipe perempuan yang tidak bisa merasakan orgasme.
Orgasme
adalah perasaan kenikmatan fisik yang intens dan pelepasan ketegangan
yang disertai dengan kontraksi ritmik dari otot dasar panggul. Tak
selamanya perempuan yang mencapai orgasme bisa dideteksi atau
mengeluarkan suara.
Kesulitan atau tidak bisa mencapai orgasme
setelah mendapat rangsangan seksual yang cukup disebut dengan istilah
medis anorgasmia. Kondisi ini lebih umum dialami oleh perempuan.
Berdasarkan
definisi, gejala utama dari anorgasmia adalah ketidakmampuan seseorang
untuk mencapai orgasme atau mengalami penundaan yang lama dalam
mendapatkan puncak kenikmatan seks ini.
Namun sebenarnya ada beberapa jenis dari anorgasmia yang bisa dialami oleh perempuan, seperti dikutip dari Mayoclinic, Senin (29/10/2012) yaitu:
1. Primary anorgasmia
Jenis ini berarti seseorang tidak akan pernah mengalami orgasme.
2. Secondary anorgasmia
Jenis ini berarti seseorang dulu pernah bisa mencapai orgasme, tapi sekarang ia kesulitan mencapai klimaks tersebut.
3. Situational anorgasmia
Jenis
ini berarti seseorang hanya bisa mengalami orgasme dalam keadaan
tertentu saja, misalnya selama oral seks atau masturbasi. Hal ini paling
umum dialami oleh perempuan, sebagian besar perempuan mengalami orgasme
yang berasal dari stimulasi klitoris.
4. General anorgasmia
Jenis ini berarti seseorang tidak bisa mengalami orgasme dalam situasi apapun atau dengan pasangan seksual manapun.
Puncak
kenikmatan seks ini adalah suatu reaksi yang benar-benar kompleks dan
melibatkan banyak faktor mulai dari fisik, emosional dan psikologis.
Jadi, jika seseorang memiliki masalah pada salah satu faktor tersebut
bisa mempengaruhi kemampuannya untuk mencapai orgasme.
Jika
aktivitas seksual ini membuat seseorang merasa tertekan, sebaiknya
buatlah janji dengan dokter. Umumnya dokter akan menanyakan terlebih
dahulu gejala yang dirasakan, lalu mengenai riwayat seksual dan juga
penyakit yang pernah dimiliki oleh pasien.
Berdasarkan informasi
ini, dokter nantinya dapat mengetahui kondisi apa yang mendasarinya.
Nantinya perawatan yang diberikan bisa sekadar perubahan gaya hidup,
pemberian terapi atau perawatan kombinasi.
Weblink yang berisi kumpulan" artikel hasil pemikiran sendiri dan dari sumber" yang ada, mudah-mudahan bisa diterima dan disukai oleh para pembaca ... Ok Thx
Tuesday, October 30, 2012
Friday, October 26, 2012
Urutan Lahir Pengaruhi Sifat Anak, Si Sulung Berbakat Jadi Presiden
Kepribadian anak ditentukan oleh banyak hal, mulai dari pengaruh
lingkungan hingga pola asuh orang tua. Percaya atau tidak, urutan lahir
juga mempengaruhi sifat-sifat anak baik semasa kecil maupun setelah
dewasa dan punya pekerjaan.
Keyakinan yang berkembang di masyarakat sudah banyak mengaitkan urutan lahir dengan kepribadian anak, misalnya anak bungsu diyakini pasti manja. Begitu juga anak pertama, bergaul dengan lingkungan seperti apapun biasanya pasti orangnya dewasa dan sederhana.
Beberapa penelitian yang pernah dilakukan ada yang sesuai dengan keyakinan tersebut, ada juga yang meleset. Misalnya survei online terhadap 5.708 karyawan di seluruh dunia menunjukkan anak tertua cenderung sukses jadi pimpinan dan memiliki penghasilan lebih besar.
Beberapa keyakinan terkait urutan lahir, baik yang sudah dikonfiramsi secara ilmiah maupun belum adalah sebagai berikut, seperti dikutip dari Today.com, Kamis (25/10/2012).
1. Anak pertama berbakat jadi presiden!
Fakta menunjukkan lebih dari setengah dari presiden Amerika Serikat adalah anak pertama. Para ahli kepribadian mengatakan hal ini berhubungan dengan kecenderungan anak tertua untuk secara alami menumbuhkan jiwa kepemimpinan.
2. Anak tengah suka menyimpan rahasia
Pakar urutan kelahiran mengatakan, anak tengah cenderung mendapat perhatian lebih dibanding anak pertama maupun yang terakhir. Itu sebabnya, anak tengah cenderung lebih banyak menyimpan sesuatu untuk dirinya sendiri. Tidak selalu berarti buruk, kadang itu bertujuan untuk menghindari kecemburuan.
3. Anak bungsu susah atur keuangan
Selain kurang bertanggung jawab terhadap keuangannya sendiri, anak bungsu cenderung ingin menjadi pusat perhatian. Faktanya, beberapa orang terkenal yang pembawaannya lucu dan menyenangkan adalah anak bungsu dalam keluarganya. Contohnya komedian Jim Carrey.
4. Anak tunggal lebih cepat dewasa
Karena tumbuh tanpa pesaing, anak tunggal cenderung matang lebih cepat dibanding usia sebenarnya. Secara verbal maupun sosial, perilaku dan pergaulannya kelihatan lebih dewasa. Anak tunggal juga memiliki banyak kesamaan sifat dengan anak tertua, yakni perfeksionis, ambisius dan percaya diri yang tinggi.
5. Pola asuh orang tua dipengaruhi urutan lahirnya juga
Disengaja atau tidak, orang tua cenderung memberi perlakuan beda pada anak yang urutan lahinya sama dengannya. Selain itu, orang tua yang dulunya jadi anak pertama di keluarga juga lebih perfeksionis dalam menetapkan standar bagi anak-anaknya.
Keyakinan yang berkembang di masyarakat sudah banyak mengaitkan urutan lahir dengan kepribadian anak, misalnya anak bungsu diyakini pasti manja. Begitu juga anak pertama, bergaul dengan lingkungan seperti apapun biasanya pasti orangnya dewasa dan sederhana.
Beberapa penelitian yang pernah dilakukan ada yang sesuai dengan keyakinan tersebut, ada juga yang meleset. Misalnya survei online terhadap 5.708 karyawan di seluruh dunia menunjukkan anak tertua cenderung sukses jadi pimpinan dan memiliki penghasilan lebih besar.
Beberapa keyakinan terkait urutan lahir, baik yang sudah dikonfiramsi secara ilmiah maupun belum adalah sebagai berikut, seperti dikutip dari Today.com, Kamis (25/10/2012).
1. Anak pertama berbakat jadi presiden!
Fakta menunjukkan lebih dari setengah dari presiden Amerika Serikat adalah anak pertama. Para ahli kepribadian mengatakan hal ini berhubungan dengan kecenderungan anak tertua untuk secara alami menumbuhkan jiwa kepemimpinan.
2. Anak tengah suka menyimpan rahasia
Pakar urutan kelahiran mengatakan, anak tengah cenderung mendapat perhatian lebih dibanding anak pertama maupun yang terakhir. Itu sebabnya, anak tengah cenderung lebih banyak menyimpan sesuatu untuk dirinya sendiri. Tidak selalu berarti buruk, kadang itu bertujuan untuk menghindari kecemburuan.
3. Anak bungsu susah atur keuangan
Selain kurang bertanggung jawab terhadap keuangannya sendiri, anak bungsu cenderung ingin menjadi pusat perhatian. Faktanya, beberapa orang terkenal yang pembawaannya lucu dan menyenangkan adalah anak bungsu dalam keluarganya. Contohnya komedian Jim Carrey.
4. Anak tunggal lebih cepat dewasa
Karena tumbuh tanpa pesaing, anak tunggal cenderung matang lebih cepat dibanding usia sebenarnya. Secara verbal maupun sosial, perilaku dan pergaulannya kelihatan lebih dewasa. Anak tunggal juga memiliki banyak kesamaan sifat dengan anak tertua, yakni perfeksionis, ambisius dan percaya diri yang tinggi.
5. Pola asuh orang tua dipengaruhi urutan lahirnya juga
Disengaja atau tidak, orang tua cenderung memberi perlakuan beda pada anak yang urutan lahinya sama dengannya. Selain itu, orang tua yang dulunya jadi anak pertama di keluarga juga lebih perfeksionis dalam menetapkan standar bagi anak-anaknya.
Wednesday, October 17, 2012
Atasi Gatal pada Miss V Ketika Hamil dengan Cara Ini
Wanita dianjurkan untuk menghindari segala bentuk perawatan diri dengan
menggunakan obat-obatan selama kehamilan. Bahkan untuk mengatasi gatal
pada vagina sekalipun, wanita hamil disarankan untuk menempuh pengobatan
alami yang lebih aman bagi kehamilan dan janin.
Gatal pada vagina dapat disebabkan karena perubahan pH vagina yang normal terjadi ketika masa kehamilan. Anda dapat menerapkan perawatan pribadi yang efisien dalam mengurangi gatal dengan menyeimbangkan pH vagina.
Seperti dilansir onlymyhealth, Selasa (16/10/2012) berikut adalah cara untuk mengatasi gatal pada vagina dengan cara menyeimbangkan pH vagina:
1. Buatlah campuran antara baking soda dan air membentuk pasta dan oleskan pada daerha vagina yang gatal. Kemudian cuci vagina setelah beberapa menit untuk mengurangi gatal. Cara ini lebih aman bagi kehamilan dibanding menerapkan krim gatal yang dapat diperoleh di apotek.
2. Berhubungan seksual juga dapat menjadi obat gatal vagina karena sperma pria dapat menetralkan kembali pH vagina. Tetapi berkonsultasilah dengan dokter terlebih dahulu untuk mengetahui apakah berhubungan seks berbahaya bagi jika dilakukan pada usia kehamilan tertentu.
3. Beberapa gatal pada vagina dapat teratasi hanya dengan menerapkan kompres dingin.
Jika gatal begitu mengganggu, lakukan upaya pencegahan dengan cara sebagai berikut:
Gatal pada vagina dapat disebabkan karena perubahan pH vagina yang normal terjadi ketika masa kehamilan. Anda dapat menerapkan perawatan pribadi yang efisien dalam mengurangi gatal dengan menyeimbangkan pH vagina.
Seperti dilansir onlymyhealth, Selasa (16/10/2012) berikut adalah cara untuk mengatasi gatal pada vagina dengan cara menyeimbangkan pH vagina:
1. Buatlah campuran antara baking soda dan air membentuk pasta dan oleskan pada daerha vagina yang gatal. Kemudian cuci vagina setelah beberapa menit untuk mengurangi gatal. Cara ini lebih aman bagi kehamilan dibanding menerapkan krim gatal yang dapat diperoleh di apotek.
2. Berhubungan seksual juga dapat menjadi obat gatal vagina karena sperma pria dapat menetralkan kembali pH vagina. Tetapi berkonsultasilah dengan dokter terlebih dahulu untuk mengetahui apakah berhubungan seks berbahaya bagi jika dilakukan pada usia kehamilan tertentu.
3. Beberapa gatal pada vagina dapat teratasi hanya dengan menerapkan kompres dingin.
Jika gatal begitu mengganggu, lakukan upaya pencegahan dengan cara sebagai berikut:
- Menjaga kebersihan vagina dan mengeringkan vagina dengan handuk lembut atau tisu setelah dari kamar mandi.
- Setelah buang air besar, bersihkan dari depan ke belakang untuk mencegah bakteri dari anus memasuki vagina.
- Jangan menggunakan pembersih vagina yang mengandung pewangi atau sabun.
- Kenakan pakaian yang longgar agar sirkulasi udara di area vagina lancar dan terhindar dari kelembaban yang menyebabkan tumbuhnya jamur.
- Pilih bahan celana dalam yang dapat menyerap keringat dan hindari bahan seperti nilon yang dapat menjebak keringat.
- Jangan mengenakan celana dalam pada malam hari untuk meningkatkan aliran udara ke vagina.
- Hindari mandi busa atau menggunakan produk wangi lainnya karena dapat menyebabkan gatal iritasi pada vagina dan infeksi saluran kemih.
Thursday, October 11, 2012
Biar Tak Bisa Menghamili, Sperma Perlu Dipotong Ekornya
Berbagai jenis kontrasepsi, baik yang berbentuk pil maupun suntikan
telah diperkenalkan sebagai metode pengendali kehamilan yang paling
efektif. Tapi kini sebuah studi menemukan cara baru untuk mengendalikan
kehamilan yang terbilang unik yaitu memotong ekor sperma.
Jika ekornya dipotong, sperma takkan mampu lagi 'berenang' menuju sel telur. Pasalnya, ekor sperma merupakan suplai tenaga yang memungkinkan sperma untuk bisa bergerak kesana-kemari.
Studi yang dilakukan oleh tim peneliti dari Monash University, Melbourne ini juga diprediksi mampu memberikan petunjuk salah satu penyebab munculnya kemandulan pria.
Dengan menggunakan tikus sebagai subyek percobaan, tim ini merancang sebuah mutasi pada gen bernama RABL2 yang bertugas mengirimkan 'bahan bakar' protein pada 'mesin' yang ada di dalam ekor sperma.
Mutasi itu mengakibatkan ekor sperma tikus menjadi 17 persen lebih pendek daripada panjang sperma normal, bahkan produksi spermanya pun berkurang hingga 50 persen.
"Pil kontrasepsi pria di masa depan mungkin akan lebih banyak mendasarkan kinerjanya dari penghambatan aktivitas gen RABL2 semacam ini ketimbang mengubah sperma menjadi mandul secara permanen," ujar ketua tim peneliti Professor Moira O'Bryan dari School of Biomedical Sciences, Monash University.
Tikus-tikus yang gennya dimutasi pun dinyatakan mandul dan spermanya tak bisa berenang lagi.
"Mereka bertingkah laku secara normal. Hanya saja dalam enam minggu tak ada anak tikus yang lahir. Ini berarti seluruh tikus jantan yang mengalami mutasi ini dinyatakan steril," terang Profesor O'Bryan seperti dilansir dari dailymail, Rabu (10/10/2012).
Kendati begitu O'Bryan mengakui jika upaya pengembangan pil kontrasepsi pria dengan menggunakan metode ini masih menimbulkan banyak pertimbangan. Pasalnya peneliti harus memikirkan bagaimana caranya mengubah sperma agar tak benar-benar mandul tapi hanya tak bisa menghamili untuk sementara waktu.
Lagipula karena gen RABL2 dapat ditemukan di berbagai bagian di dalam tubuh seperti jaringan otak, hati dan ginjal maka peneliti harus merancangnya agar hanya bisa bekerja pada testis saja.
Studi ini telah dipublikasikan dalam jurnal PLoS Genetics.
Jika ekornya dipotong, sperma takkan mampu lagi 'berenang' menuju sel telur. Pasalnya, ekor sperma merupakan suplai tenaga yang memungkinkan sperma untuk bisa bergerak kesana-kemari.
Studi yang dilakukan oleh tim peneliti dari Monash University, Melbourne ini juga diprediksi mampu memberikan petunjuk salah satu penyebab munculnya kemandulan pria.
Dengan menggunakan tikus sebagai subyek percobaan, tim ini merancang sebuah mutasi pada gen bernama RABL2 yang bertugas mengirimkan 'bahan bakar' protein pada 'mesin' yang ada di dalam ekor sperma.
Mutasi itu mengakibatkan ekor sperma tikus menjadi 17 persen lebih pendek daripada panjang sperma normal, bahkan produksi spermanya pun berkurang hingga 50 persen.
"Pil kontrasepsi pria di masa depan mungkin akan lebih banyak mendasarkan kinerjanya dari penghambatan aktivitas gen RABL2 semacam ini ketimbang mengubah sperma menjadi mandul secara permanen," ujar ketua tim peneliti Professor Moira O'Bryan dari School of Biomedical Sciences, Monash University.
Tikus-tikus yang gennya dimutasi pun dinyatakan mandul dan spermanya tak bisa berenang lagi.
"Mereka bertingkah laku secara normal. Hanya saja dalam enam minggu tak ada anak tikus yang lahir. Ini berarti seluruh tikus jantan yang mengalami mutasi ini dinyatakan steril," terang Profesor O'Bryan seperti dilansir dari dailymail, Rabu (10/10/2012).
Kendati begitu O'Bryan mengakui jika upaya pengembangan pil kontrasepsi pria dengan menggunakan metode ini masih menimbulkan banyak pertimbangan. Pasalnya peneliti harus memikirkan bagaimana caranya mengubah sperma agar tak benar-benar mandul tapi hanya tak bisa menghamili untuk sementara waktu.
Lagipula karena gen RABL2 dapat ditemukan di berbagai bagian di dalam tubuh seperti jaringan otak, hati dan ginjal maka peneliti harus merancangnya agar hanya bisa bekerja pada testis saja.
Studi ini telah dipublikasikan dalam jurnal PLoS Genetics.
Tuesday, October 9, 2012
Studi: Cewek di Bawah 29 Tahun Lebih Suka Menguasai Ranjang
Siapa yang berkuasa di atas ranjang dapat ditentukan dari sejumlah
faktor, tentu saja diantaranya adalah jenis kelamin, tinggi rendahnya
libido pasangan hingga budaya (patriarki atau matriarki). Namun sebuah
studi baru mengungkapkan bahwa usia juga memainkan peranan penting dalam
menentukan siapa yang paling mendominasi sesi bercinta.
Secara khusus, studi ini mengemukakan bahwa wanita yang berusia di bawah 29 tahun lebih cenderung mendominasi pasangannya di atas ranjang. Sebaliknya wanita berusia 30 tahun ke atas cenderung lebih tunduk pada pasangan saat bercinta.
Menurut tim peneliti dari Yale University, sebagian besar wanita yang usianya di bawah 29 tahun 'tak percaya' jika prialah yang seharusnya mendominasi aktivitas intim pasangan.
Hal ini diperkuat dengan hasil studi yang dilakukan peneliti terhadap 483 partisipan. Dalam studi ini peneliti meminta 357 partisipan wanita dan 126 partisipan pria untuk mengisi sebuah kuesioner dalam ruangan tertutup tentang tingkat kepercayaan dirinya saat bercinta.
Kemudian semua partisipan ditawari sebuah mangkuk berisi tiga kondom wanita yang bertuliskan 'Lindungi diri Anda dan pasangan. Silakan ambil beberapa kondom wanita ini!'
Dari situ barulah diketahui bahwa partisipan yang (dalam kuesionernya) mengaku masih memegang teguh dinamika kekuasaan pria terhadap pasangan saat berhubungan seksual dilaporkan kurang memiliki kepercayaan diri saat bercinta sehingga cenderung tak mengambil kondom gratis yang disediakan.
"Jika seorang pria percaya bahwa pria harus mendominasi aktivitas seks dengan pasangan maka hal ini akan menghalangi pasangannya untuk bersikap terbuka atau nyaman ketika diminta mendiskusikan perilaku dan perlindungan seksual atau sekedar bertanya tentang hal-hal yang tak mereka ketahui dan mungkin bisa mengurangi kepercayaan diri saat bercinta," terang Lisa Rosenthal yang memimpin studi ini.
"Bahkan baik bagi pria maupun wanita, keyakinan bahwa pria harus mendominasi pasangan di atas ranjang dapat mengurangi ketertarikan pasangan untuk menggunakan kondom wanita. Hal ini karena kondom wanita memang dibuat untuk memberikan perlindungan seks yang berbasis pada wanita dan mungkin akan terlihat sebagai pelanggaran norma bahwa pria harus memegang kendali atas segala aktivitas seksual," lanjutnya seperti dilansir dari marieclaire, Senin (8/10/2012).
Wajar jika wanita yang berusia lebih muda sudah tak percaya atau terlalu tunduk pada budaya atau prinsip-prinsip seksual yang masih bersifat tradisional karena tingkat pendidikan yang relatif tinggi yang mendorong munculnya kecenderungan untuk hidup lebih bebas serta terbuka.
Para wanita muda ini ingin mendapatkan kepuasan dan kenyamanan seksual tanpa perlu terbentur oleh berbagai norma yang justru akan menurunkan gairah seksual mereka.
Secara khusus, studi ini mengemukakan bahwa wanita yang berusia di bawah 29 tahun lebih cenderung mendominasi pasangannya di atas ranjang. Sebaliknya wanita berusia 30 tahun ke atas cenderung lebih tunduk pada pasangan saat bercinta.
Menurut tim peneliti dari Yale University, sebagian besar wanita yang usianya di bawah 29 tahun 'tak percaya' jika prialah yang seharusnya mendominasi aktivitas intim pasangan.
Hal ini diperkuat dengan hasil studi yang dilakukan peneliti terhadap 483 partisipan. Dalam studi ini peneliti meminta 357 partisipan wanita dan 126 partisipan pria untuk mengisi sebuah kuesioner dalam ruangan tertutup tentang tingkat kepercayaan dirinya saat bercinta.
Kemudian semua partisipan ditawari sebuah mangkuk berisi tiga kondom wanita yang bertuliskan 'Lindungi diri Anda dan pasangan. Silakan ambil beberapa kondom wanita ini!'
Dari situ barulah diketahui bahwa partisipan yang (dalam kuesionernya) mengaku masih memegang teguh dinamika kekuasaan pria terhadap pasangan saat berhubungan seksual dilaporkan kurang memiliki kepercayaan diri saat bercinta sehingga cenderung tak mengambil kondom gratis yang disediakan.
"Jika seorang pria percaya bahwa pria harus mendominasi aktivitas seks dengan pasangan maka hal ini akan menghalangi pasangannya untuk bersikap terbuka atau nyaman ketika diminta mendiskusikan perilaku dan perlindungan seksual atau sekedar bertanya tentang hal-hal yang tak mereka ketahui dan mungkin bisa mengurangi kepercayaan diri saat bercinta," terang Lisa Rosenthal yang memimpin studi ini.
"Bahkan baik bagi pria maupun wanita, keyakinan bahwa pria harus mendominasi pasangan di atas ranjang dapat mengurangi ketertarikan pasangan untuk menggunakan kondom wanita. Hal ini karena kondom wanita memang dibuat untuk memberikan perlindungan seks yang berbasis pada wanita dan mungkin akan terlihat sebagai pelanggaran norma bahwa pria harus memegang kendali atas segala aktivitas seksual," lanjutnya seperti dilansir dari marieclaire, Senin (8/10/2012).
Wajar jika wanita yang berusia lebih muda sudah tak percaya atau terlalu tunduk pada budaya atau prinsip-prinsip seksual yang masih bersifat tradisional karena tingkat pendidikan yang relatif tinggi yang mendorong munculnya kecenderungan untuk hidup lebih bebas serta terbuka.
Para wanita muda ini ingin mendapatkan kepuasan dan kenyamanan seksual tanpa perlu terbentur oleh berbagai norma yang justru akan menurunkan gairah seksual mereka.
Saturday, October 6, 2012
Ngobrol Itu Perangsang yang Luar Biasa
Wanita dikenal tak banyak omong soal seks, bahkan pada pasangannya
sendiri. Terkadang untuk memastikan agar para pria tahu apa yang
pasangannya inginkan, mereka harus mempelajari atau menebak-nebak
sendiri dari perilaku si pasangan, terutama ketika berada di atas
ranjang.
Untuk itu simak 7 rahasia seks yang wanita ingin pasangannya tahu sekaligus untuk menjawab keingintahuan pria tentang hal-hal yang perlu dilakukan agar pasangannya terpuaskan di atas ranjang seperti halnya dilansir dari timesofindia, Jumat (5/10/2012).
1. Ngobrol itu perangsang yang luar biasa
Banyak wanita yang mengakui ngobrol dengan pasangan saja merupakan afrodisiak atau perangsang yang luar biasa. Bagi mereka, berbicara sembari merasakan kasih sayang dari pasangan adalah hal yang sangat penting. Obrolan yang mengasyikkan saat jalan-jalan bareng atau bersantai bersama itu pun akan berujung pada aktivitas seksual dengan pasangan.
2. Wanita sering mengkhawatirkan penampilannya
Bagi pasangan yang sudah tinggal bersama dalam waktu lama, terkadang wanita merasa kurang menarik lagi bagi pasangannya. Itulah kenapa beberapa wanita lebih memilih telanjang dalam kegelapan atau mematikan lampu terlebih dulu.
Tapi pria yang perhatian tentu akan merasakan kecemasan semacam ini. Anda pun tak perlu berbohong. Katakan dengan sejujurnya apakah dia masih cantik atau tidak lagi, namun jangan katakan juga jika si dia sudah tak menarik lagi. Katakan kepadanya hal lain apa yang membuat si dia tetap menarik di mata Anda.
3. Bagi wanita seks tak dapat dipisahkan dengan aspek kehidupannya yang lain
Di sisi lain, pria cenderung lebih bisa terkotak-kotak, artinya stres akibat pekerjaan atau urusan lainnya takkan mempengaruhi aktivitas seksualnya. Wanita butuh mood yang bagus agar bisa bercinta sekaligus mendapatkan kepuasan dari aktivitas itu.
Perlakuan pasangan di luar ranjang juga memberikan pengaruh yang luar biasa terhadap respons si wanita saat di atas ranjang. Bahasa dan nada bicara yang kasar, kata-kata yang menyakitkan maupun kritik dapat membuat wanita kesulitan terangsang dan bergairah saat bercinta.
4. Orgasme itu nggak perlu-perlu amat
Banyak pria yang merasa bahwa pasangan terbaik adalah pasangan yang bisa membuat istrinya mencapai klimaks. Memang rasanya luar biasa jika pasangan bisa sama-sama memperoleh momen seperti itu tapi bagi wanita itu bukanlah kebutuhan utama.
Faktanya banyak wanita yang merasa tertekan karena pasangan atau bahkan dirinya sendiri ingin mencapai orgasme. Terkadang mereka lebih memilih untuk lebih lama melakukan foreplay.
5. Wanita tak suka pria terlalu serius saat bercinta
Pria seringkali kedapatan terlalu serius memikirkan soal seks atau ketika melakukannya. Padahal bercinta sambil bermain-main dan tertawa bersama pasangan justru akan memberikan kepuasan lebih.
Hal ini juga akan membuat setiap momen intim pasangan menjadi menyenangkan dan merilekskan sehingga beban untuk melakukan performa yang baik di atas ranjang yang ditanggung keduanya takkan terasa berat lagi.
6. Wanita suka diberi sentuhan lembut tapi tak melulu soal seks
Daripada sekedar penetrasi, wanita lebih memilih bercumbu, bergandengan tangan ataupun berciuman. Tapi banyak wanita yang mengeluh suaminya tak pernah melakukan hal-hal semacam itu, kecuali saat foreplay.
Karena tak banyak pria yang sensitif, Anda tentu harus memberikan contoh kepadanya agar si dia menyadari nikmatnya sentuhan yang diberikan pasangan dan perlu digarisbawahi bahwa sentuhan ini tak bersifat seksual.
Misalnya dengan memberikan pijatan pada wajah serta rambutnya secara lembut maka dengan begitu dia akan merasakan kenikmatan sentuhan dan di lain waktu, dia akan mengetahui apa yang Anda sukai dan inginkan.
7. Perhatian hangat setelah bercinta itu penting
Kebutuhan seorang wanita akan momen-momen lembut seperti di atas memang melebihi keinginannya untuk bercinta. Akibatnya banyak wanita yang juga mengeluhkan pasangannya yang langsung tertidur setelah sama-sama mencapai klimaks.
Pada dasarnya hal ini dikarenakan sejak menjelang ejakulasi hingga setelah ereksi, perubahan sistem dalam tubuh pria berjalan begitu cepat sedangkan pada wanita fase ini terjadi secara bertahap.
Kendati begitu, jika Anda tak ingin si dia langsung tertidur setelah bercinta, katakan padanya secara perlahan-lahan. Jika tidak, tidurkan dirinya di lengan Anda selama beberapa menit lalu bangunkan dia dengan lembut.
Untuk itu simak 7 rahasia seks yang wanita ingin pasangannya tahu sekaligus untuk menjawab keingintahuan pria tentang hal-hal yang perlu dilakukan agar pasangannya terpuaskan di atas ranjang seperti halnya dilansir dari timesofindia, Jumat (5/10/2012).
1. Ngobrol itu perangsang yang luar biasa
Banyak wanita yang mengakui ngobrol dengan pasangan saja merupakan afrodisiak atau perangsang yang luar biasa. Bagi mereka, berbicara sembari merasakan kasih sayang dari pasangan adalah hal yang sangat penting. Obrolan yang mengasyikkan saat jalan-jalan bareng atau bersantai bersama itu pun akan berujung pada aktivitas seksual dengan pasangan.
2. Wanita sering mengkhawatirkan penampilannya
Bagi pasangan yang sudah tinggal bersama dalam waktu lama, terkadang wanita merasa kurang menarik lagi bagi pasangannya. Itulah kenapa beberapa wanita lebih memilih telanjang dalam kegelapan atau mematikan lampu terlebih dulu.
Tapi pria yang perhatian tentu akan merasakan kecemasan semacam ini. Anda pun tak perlu berbohong. Katakan dengan sejujurnya apakah dia masih cantik atau tidak lagi, namun jangan katakan juga jika si dia sudah tak menarik lagi. Katakan kepadanya hal lain apa yang membuat si dia tetap menarik di mata Anda.
3. Bagi wanita seks tak dapat dipisahkan dengan aspek kehidupannya yang lain
Di sisi lain, pria cenderung lebih bisa terkotak-kotak, artinya stres akibat pekerjaan atau urusan lainnya takkan mempengaruhi aktivitas seksualnya. Wanita butuh mood yang bagus agar bisa bercinta sekaligus mendapatkan kepuasan dari aktivitas itu.
Perlakuan pasangan di luar ranjang juga memberikan pengaruh yang luar biasa terhadap respons si wanita saat di atas ranjang. Bahasa dan nada bicara yang kasar, kata-kata yang menyakitkan maupun kritik dapat membuat wanita kesulitan terangsang dan bergairah saat bercinta.
4. Orgasme itu nggak perlu-perlu amat
Banyak pria yang merasa bahwa pasangan terbaik adalah pasangan yang bisa membuat istrinya mencapai klimaks. Memang rasanya luar biasa jika pasangan bisa sama-sama memperoleh momen seperti itu tapi bagi wanita itu bukanlah kebutuhan utama.
Faktanya banyak wanita yang merasa tertekan karena pasangan atau bahkan dirinya sendiri ingin mencapai orgasme. Terkadang mereka lebih memilih untuk lebih lama melakukan foreplay.
5. Wanita tak suka pria terlalu serius saat bercinta
Pria seringkali kedapatan terlalu serius memikirkan soal seks atau ketika melakukannya. Padahal bercinta sambil bermain-main dan tertawa bersama pasangan justru akan memberikan kepuasan lebih.
Hal ini juga akan membuat setiap momen intim pasangan menjadi menyenangkan dan merilekskan sehingga beban untuk melakukan performa yang baik di atas ranjang yang ditanggung keduanya takkan terasa berat lagi.
6. Wanita suka diberi sentuhan lembut tapi tak melulu soal seks
Daripada sekedar penetrasi, wanita lebih memilih bercumbu, bergandengan tangan ataupun berciuman. Tapi banyak wanita yang mengeluh suaminya tak pernah melakukan hal-hal semacam itu, kecuali saat foreplay.
Karena tak banyak pria yang sensitif, Anda tentu harus memberikan contoh kepadanya agar si dia menyadari nikmatnya sentuhan yang diberikan pasangan dan perlu digarisbawahi bahwa sentuhan ini tak bersifat seksual.
Misalnya dengan memberikan pijatan pada wajah serta rambutnya secara lembut maka dengan begitu dia akan merasakan kenikmatan sentuhan dan di lain waktu, dia akan mengetahui apa yang Anda sukai dan inginkan.
7. Perhatian hangat setelah bercinta itu penting
Kebutuhan seorang wanita akan momen-momen lembut seperti di atas memang melebihi keinginannya untuk bercinta. Akibatnya banyak wanita yang juga mengeluhkan pasangannya yang langsung tertidur setelah sama-sama mencapai klimaks.
Pada dasarnya hal ini dikarenakan sejak menjelang ejakulasi hingga setelah ereksi, perubahan sistem dalam tubuh pria berjalan begitu cepat sedangkan pada wanita fase ini terjadi secara bertahap.
Kendati begitu, jika Anda tak ingin si dia langsung tertidur setelah bercinta, katakan padanya secara perlahan-lahan. Jika tidak, tidurkan dirinya di lengan Anda selama beberapa menit lalu bangunkan dia dengan lembut.
Monday, October 1, 2012
Ini yang Membuat Pria Tak Bisa Mencapai 'Puncak'
Kemampuan mencapai klimaks selalu identik
ditujukan pada kaum perempuan, padahal tak sedikit laki-laki yang
mengalami masalah ini. Jika tidak bisa mencapai klimkas, mungkin salah
satu hal ini penyebabnya.
"Salah satu keluhan seksual yang umum dikalangan pria adalah ketidakmampuannya untuk orgasme (mencapai klimaks)," ujar Irwin Goldstein, MD, direktur San Diego Sexual Medicine, seperti dikutip dari Health.com, Senin (1/10/2012).
Orgasme yang dialami oleh laki-laki adalah pengalaman yang kompleks, dan fungsi utamanya adalah ejakulasi sperma. Meskipun tidak semua laki-laki yang berhasil ejakulasi bisa merasakan orgasme.
Ada berbagai hal yang bisa menjelaskan mengapa seorang laki-laki tidak dapat mencapai klimaks, biasanya melalui tes biologis dan psikologis, dokter bisa menentukan penyebabnya.
Berikut ini hal-hal yang membuat laki-laki tak mampu gapai klimaks, yaitu:
1. Hipotiroid
Kondisi ini terjadi ketika kelenjar tiroid tidak mampu memproduksi hormon yang cukup. Meski kebanyakan dialami oleh perempuan, tapi hipotiroid tetap bisa menyerang laki-laki.
2. Hipogonadism
Pada kondisi ini testis tidak mampu menghasilkan testosteron dalam jumlah yang cukup, sehingga membuat kemampuannya untuk mencapai klimaks terganggu.
3. Penyebab psikologis
Kondisi ini termasuk depresi, kecemasan atau gangguan panik dan beberapa jenis masalah psikologis lainnya. Selain itu kesulitan mencapai orgasme atau klimaks juga bisa disebabkan oleh efek samping dari obat antidepresan.
4. Gangguan saraf
Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh terganggunya saraf seperti stroke, multiple sclerosis dan diabetes yang sudah menyebabkan komplikasi saraf bisa menghambat kemampuan laki-laki untuk mencapai orgasme.
5. Cedera fisik
Sulit mencapai orgasme tidak hanya disebabkan oleh psikologis, tapi juga bisa dipengaruhi oleh cedera fisik seperti cedera pada tulang spinal atau tulang besar lainnya.
6. Masalah prostat
Salah satu masalah yang cukup ditakuti oleh kaum laki-laki adalah masalah atau gangguan prostat, seperti pembesaran prostat, infeksi atau operasi yang mempengaruhi prostat maupun organ panggul lainnya.
"Salah satu keluhan seksual yang umum dikalangan pria adalah ketidakmampuannya untuk orgasme (mencapai klimaks)," ujar Irwin Goldstein, MD, direktur San Diego Sexual Medicine, seperti dikutip dari Health.com, Senin (1/10/2012).
Orgasme yang dialami oleh laki-laki adalah pengalaman yang kompleks, dan fungsi utamanya adalah ejakulasi sperma. Meskipun tidak semua laki-laki yang berhasil ejakulasi bisa merasakan orgasme.
Ada berbagai hal yang bisa menjelaskan mengapa seorang laki-laki tidak dapat mencapai klimaks, biasanya melalui tes biologis dan psikologis, dokter bisa menentukan penyebabnya.
Berikut ini hal-hal yang membuat laki-laki tak mampu gapai klimaks, yaitu:
1. Hipotiroid
Kondisi ini terjadi ketika kelenjar tiroid tidak mampu memproduksi hormon yang cukup. Meski kebanyakan dialami oleh perempuan, tapi hipotiroid tetap bisa menyerang laki-laki.
2. Hipogonadism
Pada kondisi ini testis tidak mampu menghasilkan testosteron dalam jumlah yang cukup, sehingga membuat kemampuannya untuk mencapai klimaks terganggu.
3. Penyebab psikologis
Kondisi ini termasuk depresi, kecemasan atau gangguan panik dan beberapa jenis masalah psikologis lainnya. Selain itu kesulitan mencapai orgasme atau klimaks juga bisa disebabkan oleh efek samping dari obat antidepresan.
4. Gangguan saraf
Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh terganggunya saraf seperti stroke, multiple sclerosis dan diabetes yang sudah menyebabkan komplikasi saraf bisa menghambat kemampuan laki-laki untuk mencapai orgasme.
5. Cedera fisik
Sulit mencapai orgasme tidak hanya disebabkan oleh psikologis, tapi juga bisa dipengaruhi oleh cedera fisik seperti cedera pada tulang spinal atau tulang besar lainnya.
6. Masalah prostat
Salah satu masalah yang cukup ditakuti oleh kaum laki-laki adalah masalah atau gangguan prostat, seperti pembesaran prostat, infeksi atau operasi yang mempengaruhi prostat maupun organ panggul lainnya.
Subscribe to:
Posts (Atom)