Tuesday, February 19, 2013

Sebulan Makan Junk Food, Dampaknya Seperti Sakit Hepatitis

Konsumsi junk food atau makanan sampah tidak hanya berdampak pada risiko kegemukan serta gangguan jantung dan pembuluh darah. Penelitian terbaru menunjukkan konsumsi junk food juga merusak hati, seperti halnya penyakit hepatitis.

Seperti dalam salah satu tayangan TV Inggris yang berjudul The Doctors, konsumsi junk food secara rutin disebutkan-sebut mampu memicu perubahan yang signifikan pada hati. Dalam waktu sebulan saja, kerusakannya bisa menyamai kerusakan akibat sakit hepatitis atau radang hati.

Dari berbagai jenis junk food, french fries dikatakan paling bahaya bagi hati karena berbagai bahan tambahan yang dikandungnya.

"Kita tahu bahwa mereka (penjual junk food) menambahkan garam, memasaknya dengan lemak, tapi mereka juga menambahkan gula. Kenapa gula? Karena itu membuatnya makin crispy," Dr Drew Ordon dalam tayangan tersebut seperti dikutip dari Daily Mail, Senin (18/2/2013).

"Jumlah lemak dan lemak jenuh telah memicu kondisi yang disebut perlemakan hati," tambah Dr Ordon.

Dr Ordon mengatakan, efek dari perubahan pada hati tersebut serupa dengan efek kerusakan pada penyakit hepatitis. Kedua kondisi ini sama-sama bisa memicu kegagalan fungsi hati.

Bahkan memesan salad sekalipun tidak akan mampu mengimbangi efek tersebut, sehingga tetap disarankan untuk tidak berlebihan makan junk food. Apalagi menurut Dr Orodon, salad atau apapun yang diklaim fresh dan sehat oleh restoran cepat saji biasanya tidak benar-benar sehat.

"Beberapa tempat menambahkan propilen glikol dalam salad, yang fungsinya sebagai anti-freeze (antipembekuan), dan dalam hal ini untuk mencegah agar sayuran tidak layu. Dan meskipun mereka mengatakan sedikit saja anti-freeze tidak akan membuat anda sakit, jelas pilihannya anda tidak ingin mengonsumnsi anti-freeze," kata Dr Ordon.

Di Amerika Serikat, diperkirakan ada 160.000 restoran cepat saji yang melayani sekitar 50 juta pelanggan setiap hari.

No comments: