Selama ini perawatan kesehatan proses kehamilan hanya memperhatikan
kondisi calon ibu, padahal menurut Menteri Kesehatan RI, dr Nafsiah
Mboi, SpA, MPH, calon ayah juga harus diingatkan. Sebab mereka justru
berperan kuat untuk menularkan HIV pada keluarganya.
"Apakah
mungkin suatu kehamilan bisa ada tanpa laki-laki? Tidak mungkin kan,
oleh sebab itu ini saya sebut tanggung jawab bersama. Kita selalu
memisahkan kesehatan ibu hamil dari kesehatan pasangannya. Padahal
mereka harus dilibatkan," ujar Nafsiah.
Hal tersebut
disampaikannya dalam acara Peluncuran Rencana Aksi Nasional Percepatan
Penurunan Angka Kematian Ibu dan Rencana Aksi Nasional Pencegahan
Penularan HIV dari Ibu ke Bayi, yang diselenggarakan di Gedung Kemenkes
RI, Jl HR Rasuna Said, Jakarta, Kamis (26/9/2013).
"Seorang
perempuan hanya bisa tertular dari laki-laki, tidak bisa dari perempuan
lain kecuali pada hal-hal tertentu. Sehingga hampir 99 persen laki-laki
terlibat
dalam hal ini, misalnya akibat seks berisiko. Mungkinkah ibu
menularkan HIV ke bayinya, kalau ia tidak ditularkan terlebih dahulu
oleh pasangannya?" terang Nafsiah.
Dilanjutkan oleh Nafsiah,
mengatasi permasalahan kesehatan tidak bisa hanya pada perempuan. Sebab
jika pasangannya sering datang ke tempat-tempat prostitusi, maka ia pun
berisiko untuk tertular HIV juga. Penularan ini juga bisa semakin
berkembang kepada perempuan-perempuan lain.
"Lalu nanti kalau perempuan-perempuan ini hamil, kita kemudian hiruk-pikuk berlari di belakangnya? Come on," kata Nafsiah.
Oleh
sebab itu, perlu ditanamkan sejak dini bahwa tak hanya perempuan saja
yang terlibat dalam kesehatan reproduksi dan kehamilan, tetapi juga para
laki-laki. Hindari melakukan seks berisiko untuk mencegah tertular
infeksi HIV.
No comments:
Post a Comment