Viagra dapat dikatakan salah satu terobosan luar biasa dalam dunia
medis, karena telah membantu jutaan pria yang ingin membahagiakan
pasangannya. Kini salah satu ilmuwan penemu Viagra mengklaim berhasil
menciptakan obat baru yang dapat menanggulangi ejakulasi dini.
Salah
satu penemu Viagra bernama Mike Wyllie ini mengaku siap meluncurkan
obat untuk pria-pria dengan ejakulasi dini. Obat ini diberi nama Tempe
(Topical Eutectic-Like Mixture for Premature Ejaculation) dengan bentuk
spray.
Meski belum diedarkan, Tempe telah dinyatakan aman dan
efektif oleh European Medicines Agency dan diprediksi sudah berada di
pasaran tahun depan.
Obat ini dianggap dapat menjadi solusi mudah
dan murah bagi para pria yang menderita ejakulasi dini. Apalagi
satu-satunya obat untuk mengatasi ejakulasi dini yang ada selama ini
harganya sangat mahal dan tidak dijual bebas.
Dari percobaan juga
diketahui pria yang menggunakan spray ini menjelang berhubungan intim
dengan pasangannya pun rata-rata bisa tahan bercinta lima kali lebih
lama dibanding partisipan yang tidak menggunakannya.
Tak hanya
pria yang diuntungkan, spray ini juga menguntungkan para istri karena
bisa bercinta lebih lama dari biasanya, termasuk tingkat kepuasan yang
lebih tinggi dari kedua pihak.
"Ejakulasi dini tak hanya membuat
si pasien merasa bersalah. Ini juga mempengaruhi pasangannya, bahkan
sampai menghancurkan hubungan mereka. Saya kira ini bisa menyelamatkan
hubungan itu," tandas Dr. Wyllie seperti dilansir Daily Mail, Senin (23/9/2013).
Menurut
ilmuwan yang dulunya bekerja untuk Pfizer namun kini beralih ke sebuah
perusahaan bioteknologi kecil asal Inggris bernama Plethora Solutions
ini, Tempe mengandung dua anestesi dosis rendah yang akan membantu para
pria agar lebih bisa mengendalikan alat kelaminnya saat berhubungan
intim.
Bahkan Tempe hanya butuh waktu lima menit agar bisa
membuat pria 'on' setelah disemprotkan, walaupun untuk para pria yang
suka seks spontan, mereka lebih suka jika obat ini disemprotkan dua jam
sebelum bercinta. Meski beberapa orang yang telah menjajal obat ini
mengaku mengalami sejumlah efek samping, di antaranya sensasi seperti
terbakar dan sakit kepala setelah memakai Tempe.
Untuk permulaan
spray ini rencananya hanya akan tersedia dengan resep dokter. Namun di
Inggris sendiri, obat ini diharapkan dapat diresepkan oleh National
Health Service (NHS) untuk pengobatan jangka panjang bagi para pasien
pria.
Tempe pun digadang menjadi saingan berat Viagra yang kini
telah meraup keuntungan penjualan mencapai 1,3 miliar poundsterling di
penjuru dunia. Kendati begitu, Dr. Wyllie takkan menerima royalti apapun
dari penjualan Tempe karena ia mengaku ini murni untuk menjawab rasa
keingintahuannya yang besar sebagai seorang ilmuwan.
Dan
menurutnya, peluncuran produk ini merupakan upaya pembuktian bahwa
sebuah perusahaan kecil di Inggris yang kekurangan sumber daya masih
bisa sukses dan tidak terintimidasi oleh dominasi perusahaan besar di
pasar farmasi.
No comments:
Post a Comment