Terkait pengendalian rokok dan tembakau, Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi kembali menyampaikan uneg-unegnya. Kali ini berkaitan dengan beberapa pihak yang masih keberatan untuk menyetujui FCTC (Framework Convention on Tobacco Control).
Menurut
Menkes, beberapa kalangan menolak FCTC karena menganggap konvensi ini
bakal membuat Indonesia didikte oleh pihak asing. Bagi Menkes sendiri,
justru dengan menjadi bagian dari konvensi tersebut maka Indonesia tidak
akan menjadi sasaran produk rokok.
"Rokok sudah ditolak di semua
negara, Indonesia-lah yang jadi tempat sampah," kata Menkes usai
melantik sejumlah pejabat eselon II di Gedung Kementerian Kesehatan, Jl
Rasuna Said, Jakarta Selatan, Senin (30/9/2013).
Menkes juga
berpendapat Indonesia justru bisa memberi masukan positif terkait
pengendalian tembakau jika menyetujui FCTC. Terlebih, Indonesia juga
terlibat dalam pembahasannya. Karena itu, Menkes keberatan jika FCTC
disebut sebagai produk asing.
Islamic Solidarity Games 2013 Sukses Tanpa Sponsor Rokok
Sementara
itu, Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
(P2PL), Prof Dr Tjandra Yoga Aditama mengapresiasi penyelenggaraan 3rd
Islamic Solidarity Games di Palembang, Sumatera Selatan. Gelaran
olahraga yang diikuti 50 negara berpenduduk Islam itu tidak disoponsori
oleh produk rokok.
"Yang amat menarik dan patut diapresiasi
adalah kebijakan bahwa 3rd Islamic Solidarity Games 2013 adalah pesta
olahraga bebas asap rokok," tulis Prof Tjandra Yoga dalam emailnya
kepada wartawan.
Prof Tjandra mengatakan dalam kunjungannya ke
daerah Jakabaring, Palembang, ada larangan merokok di semua kawasan
olahraga. Aktivitas berjualan rokok juga dilarang, sementara iklan rokok
tidak ditemukan dalam pengamatan Prof Tjandra.
Atas kebijakan
ini, Prof Tjandra mengaku sudah menyampaikan surat apresiasi ke ketua
pelaksana. Sebelumnya, Indonesia juga sukses menggelar SEA Games tanpa
menggunakan sponsor rokok.
No comments:
Post a Comment