Atlanta, Pernah ada penelitian yang mengukapkan seorang
pria yang memiliki kadar hormone testosteron yang rendah ternyata dapat
diandalkan menjadi ayah yang hebat. Sebuah penelitian terbaru menemukan
hal termutakhir: pria dengan ukuran testis yang lebih kecil bisa jadi
orang tua yang lebih baik.
Penelitian ini menemukan pria
bertestis kecil cenderung lebih banyak dilibatkan dalam aktivitas
parenting seperti merawat anak. Studi ini membenarkan anggapan adanya
trade-off antara hasrat bercinta dan kegiatan parenting pada pria yang
sudah memiliki anak.
Hormon testosteron pria akan menurun
setelah memiliki anak. Akibatnya, insting seksualnya turut menurun.
Menurut para peneliti, hal ini menyebabkan pria dapat menyalurkan
energinya untuk merawat anak.
dr James Rilling dari Atlanta’s
Emory University, AS, berusaha mencari tahu hubungan antara ukuran
testis dengan parenting. Volume testis seorang pria menentukan produksi
sperma dan hormon testosteronnya. Penelitian ini ia lakukan pada 70
orang ayah berusia 21-43 tahun, yang anak-anaknya masih kecil.
Dengan
menggunakan scan MRI, Rilling mengukur testis mereka dan
menghubungkannya dengan reaksi otak yang menunjukkan insting
ke-orangtua-an mereka. Dalam tahapan penelitian, mereka diperlihatkan
foto anak mereka masing-masing, foto anak orang lain, dan foto orang
dewasa lainnya. Demikian dilansir Mirror, Jumat (11/10/2013).
Saat
melihat foto anak mereka sendiri, peneliti melihat reaksi otak yang
lebih besar pada pria yang memiliki testis lebih kecil. Ini menunjukkan
bahwa mereka memiliki respons yang lebih baik terhadap anak mereka.
"Hubungan
antara ukuran testis dan aktivitas otak dalam respons kegiatan
parenting, membenarkan anggapan tentang trade-off antara hasrat bercinta
dan menjadi orang tua," ungkap Rilling.
No comments:
Post a Comment