Bagi seorang perempuan yang sudah menikah, terlambat menstruasi bisa
berarti kabar gembira. Sebab terlambat datang bulan bisa ditengarai
sebagai keberhasilan pembuahan, yang artinya di dalam rahim Anda
sebentar lagi akan berkembang janin. Tapi terjadi pula situasi di mana
menstruasi sudah datang terlambat namun alat tes kehamilan tetap
menunjuk tanda negatif.
Dikutip dari WebMD, Rabu (20/11/2013),
istilah medis untuk menggambarkan kondisi keterlambatan datang bulan
adalah amenorrhea. Normalnya, perempuan tidak akan mengalami menstruasi
pada saat belum memasuki pubertas, selama kehamilan, dan saat menopause.
Jika seorang perempuan tidak mendapatkan menstruasi, padahal seharusnya
dia masih dalam masa mendapat menstruasi normal, bisa jadi itu
merupakan gejala kondisi medis yang membutuhkan penanganan.
Amenorrhea
ada dua jenis yakni amenorrhea primer dan amenorrhea sekunder.
Amenorrhea primer terjadi jika seorang perempuan muda tidak kunjung
mendapat menstruasi pertama hingga usia 16 tahun. Sedangkan amenorrhea
sekunder terjadi manakala seorang perempuan yang memiliki siklus
menstruasi normal kemudian tidak mendapat tamu bulanannya selama tiga
bulan atau lebih.
Amenorrhea bisa disebabkan oleh sejumlah
perubahan pada organ, kelenjar, dan hormon yang terkait dengan
menstruasi. Kemungkinan penyebab amenorrhea primer antara lain:
1. Kegagalan ovarium
2.
Permasalahan dalam sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang)
atau kelenjar pituitari (kelenjar di otak yang membuat hormon yang
terkait dengan menstruasi)
3. Bentuk organ reproduksi yang tidak baik
4. Namun dalam banyak kasus, penyebab amenorrhea primer tidak diketahui.
Penyebab perempuan yang sudah memiliki siklus menstruasi, namun kemudian tidak mendapatkan mestruasi, bisa dikarenakan:
1. Kehamilan
2. Menyusui
3. Menopause
4. Karena alat KB tertentu
Sedangkan penyebab amenorrhea sekunder antara lain:
1. Stres
2. Kurang nutrisi
3. Konsumsi obat-obatan tertentu
4. Depresi
5. Kehilangan berat badan yang ekstrem
6. Olahraga berlebihan
7. Sedang menderita penyakit
8. Obesitas ataupun mengalami pertambahan berat badan yang tiba-tiba
9. Sindrom ovarium polikistik (PCOS)
10. Gangguan jaringan tiroid
11. Tumor di ovarium atau otak.
No comments:
Post a Comment