Masalah usia dan penuaan seringkali menjadi kambing hitam atas buruknya daya ingat seseorang. Seringkali faktor kesibukan dan tekanan mental membuat ingatan jadi kacau. Secara umum, memang ada banyak hal yang bisa menyebabkan kelupaan.
Beberapa gangguan fisik juga sebenarnya dapat memicu orang jadi pelupa. Seperti dilansir Body and Soul, Rabu (5/12/2012), gangguan fisik tersebut antara lain:
1. Tekanan darah tinggi
Sebuah penelitian di AS yang melibatkan lebih dari 30.000 orang selama 4 tahun menemukan bahwa pengidap tekanan darah tinggi mendapat skor buruk dalam tes memori. Daya ingatnya juga mengalami penurunan yang besar dari waktu ke waktu.
Kenaikan tekanan darah dapat mengubah struktur pembuluh darah, membuatnya jadi lebih tebal dan sulit mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Akibatnya, bisa menyebabkan kerusakan organ, termasuk di otak sehingga mempengaruhi daya ingat dan kemampuan berpikir.
2. Perjalanan jarak jauh
Daya ingat dapat mulai terpengaruh setelah menjalani penerbangan yang berlangsung lebih dari 4 jam. Pengaruhnya seperti terkena benturan di kepala dan mengalami gangguan ingatan untuk jangka pendek. Ketika mekanisme tubuh sudah normal kembali, ingatan akan apa yang terjadi saat memori sedang terganggu nampaknya sulit kembali.
3. Kekurangan vitamin B12
Vitamin B12 sangat penting untuk fungsi saraf. Kekurangan vitamin B12 bisa mengganggu kemampuan berpikir, dari berkurangnya daya ingat sampai kepikunan. Para ilmuwan meyakini bahwa vitamin B12 dapat menjaga selubung myelin atau lapisan yang yang menyelubungi saraf. Jika selubung rusak, maka transmisi pesan dari dan ke otak dapat terganggu.
4. Menopause
Sebuah penelitian tahun 2008 yang dilakukan ilmuwan dari University of Illinois menemukan hubungan antara menopause dan rendahnya kemampuan mengingat. Penelitian lain juga menemukan bahwa sekitar 40 persen perempuan mengaku jadi lebih pelupa menjelang dan saat menopause.
Sampai sekarang, belum ada bukti kuat yang dapat menjelaskan mengapa menopause dapat memicu penurunan daya ingat. Namun ada banyak perempuan yang mengaku dirinya merasa lebih kacau saat dan menjelang menopause.
5. Kemoterapi
Sebuah penelitian dari Stanford University di Amerika Serikat menemukan bahwa pasien kanker payudara yang telah menjalani kemoterapi mengalami gangguan pada beberapa bagian otak yang bertanggung jawab untuk mengingat dan merencanakan.
Salah satu efek samping yang tidak diinginkan dari kemoterapi adalah 'kabut kemoterapi' yang terjadi pada otak. Efeknya berupa bingung, gangguan daya ingat ringan dan biasanya berlangsung singkat dan dapat kembali normal.
6. Gangguan tiroid
Jika mengalami gangguan hipotiroidisme, kelenjar tiroid tidak memproduksi hormon tiroid yang cukup. Hal ini akan menyebabkan metabolisme jadi melambat dan tubuh mengalami kelelahan. Akibatnya, membuat orang jadi pelupa.
Gangguan hipotiroidisme paling umum dialami pada orang berusia 40 tahun ke atas dan menyerang sekitar 6-10 persen perempuan. Pada pria, prevalensinya lebih sedikit. Jika hipotiroidisme berhasil diatasi, biasanya daya ingat akan pulih kembali.
7. Kehamilan
Kehamilan dapat mempengaruhi daya ingat. Namun ingatan yang sering dipanggil seperti nomor telepon teman-teman dan anggota keluarga tidak akan terpengaruh. Sebuah penelitian dari University of New South Wales menemukan wanita hamil banyak yang mengalami gangguan daya ingat sementara. Nampaknya perubahan hormon adalah pemicunya.
8. Alkohol
Kebanyakan mengkonsumsi alkohol juga dapat memiliki dampak negatif pada hippocampus, yaitu bagian otak yang terlibat dalam perekaman dan penyimpanan kenangan. Alkohol mencegah penyimpanan memori jangka pendek menjadi memori jangka panjang. Itulah sebabnya orang yang mabuk seringkali tidak ingat apa yang mereka alami saat berada di bawah pengaruh alkohol.
No comments:
Post a Comment