Jakarta, Merebaknya MERS-CoV (Middle East Respiratory
Syndrome Corona Virus) di Timur Tengah mendapat perhatian dari
Kementerian Kesehatan Indonesia. Jamaah umrah diimbau untuk menghindari
kontak dengan hewan, terutama unta.
"Beberapa penyelenggara umrah
juga menawarkan paket jalan-jalan ke peternakan unta. Itu jangan dulu,
lebih baik ke masjid saja," pesan Prof Dr Tjandra Yoga Aditama, SpP(K),
kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan, ditemui
di RS Paru Persahabatan, Jakarta Timur, Rabu (6/5/2014).
Sejauh
ini, menurut Prof Tjandra yang juga anggota Emergency Committee WHO
untuk MERS-CoV, belum ada bukti ilmiah yang cukup kuat bahwa unta
merupakan sumber penularan MERS-CoV. Imbauan untuk menghindari kontak
dengan hewan tersebut lebih dimaksudkan sebagai bentuk kewaspadaan.
Dalam
beberapa penelitian, antibodi MERS-CoV ditemukan pada unta. Bahkan ada
pula virus aktifnya. Namun terjadinya penularan secara langsung ke
manusia, sejauh ini belum ada bukti ilmiah.
Demikian pula dengan
penularan dari manusia ke manusia, sejauh ini statusnya masih limited
human to human transmission. Artinya memang terjadi penularan antar
manusia, tetapi masih terbatas dan tidak berkelanjutan.
"Pada
SARS (severe acute respiratory syndrome), satu orang bisa menulari 50
orang. Orang yang tertular lalu menularkannya lagi. Ini tidak terjadi
pada MERS-CoV," kata Prof Tjandra.
No comments:
Post a Comment