Mood bercinta pasangan yang semula menggelora bisa saja jadi loyo jika
Anda melakukan beberapa kesalahan di atas ranjang. Pada pasangan suami
istri baru, mungkin kesalahan saat bercinta kerap terjadi. Tapi jangan
sampai kesalahan ini terus berulang sehingga pasangan jadi kehilangan
gairah.
Berikut ini beberapa kesalahan umum di atas ranjang yang
bisa membuat mood bercinta jadi loyo alias kurang semangat, seperti
dikutip dari Indian Sutras, Jumat (30/8/2013):
1. Ejakulasi Menandakan Seks Berakhir
Siapa
bilang kegiatan seks harus berakhir saat suami ejakulasi dan merasa
puas? Perempuan juga perlu mencapai klimaks. Nah jika Anda berdua masih
menikmati kegiatan ranjang, maka artinya seks belum selesai. Anda bisa
berpelukan dan berbicara satu sama lain selama beberapa saat sampai
merasa mengantuk. Intinya jangan langsung terlelap begitu mencapai
selesai mencapai orgasme.
2. Menganggap 'Ini Hanya Seks'
Bagi
laki-laki, seks merupakan tindakan di mana menikmati kegiatan seksual
bersama pasangan dan untuk memenuhi kebutuhan dasarnya. Sedangkan bagi
perempuan seks adalah bagian integral dari kehidupan, secara fisik dan
mental. Jadi seks bukan sekadar kesenangan tetapi tindakan romantis yang
tujuannya adalah membawa keintiman. Nah, jika fokus hubungan seks
sekadar mencapai kepuasan semata, maka itu termasuk kesalahan di atas
ranjang.
3. Jangan Menggurui
Menjadi
'guru' di atas ranjang bagi pasangan terkadang membuat pasangan kehilang
mood bercintanya. Sebaiknya jangan mengajari, tapi hanya berikan
instruksi tentang sesuatu yang Anda inginkan. Namun dalam beberapa kasus
, Anda perlu membantu pasangan. Misalnya saat suami 'tersesat' saat
mencari G-spot, Anda perlu membimbingnya. Begitu ia menguasai seni
memberikan orgasme , Anda dapat bersantai dan menikmati kesenangan.
4. Menolak Posisi Baru
Posisi
bercinta yang itu-itu saja bisa menjadikan kegiatan bercinta menjadi
hal yang monoton. Nah, jika sudah terlalu monoton maka bisa mematikan
mood bercinta. Untuk itu jangan ragu mencoba posisi baru untuk menjaga
suasana hati.
Perempuan dalam sebagian besar kasus merasa malu
dan panik ketika diminta untuk mencoba sesuatu yang baru, inilah yang
menjadi penyebab kesalahan bercintan. Demi inovasi dan menjaga mood yang
baik, jangan malu-malu untuk terus mencoba posisi baru.
Menulis dengan tangan merupakan aktivitas yang hampir selalu dilakukan
banyak setiap harinya. Saat melakukan penulisan dengan tangan, beberapa
faktor dinilai sangat mempengaruhi bentuknya, termasuk status kesehatan
psikologis orang tersebut. Nah, ini cara grafolog menentukan sehat atau
tidaknya jiwa seseorang dari tulisan tangannya.
"Tulisan tangan
dapat menjadi indikator kesehatan psikologis penulisnya. Ilmu analisa
tulisan tangan atau lebih umum dikenal sebagai grafologi, merupakan
bagian dari ilmu analisa psikologi. Oleh karena itu, kondisi kesehatan
psikologis seseorang dapat dilihat melalui bentuk tulisan yang
dibuatnya," papar Putro Perdana, S.Sos, CMHA, seorang grafolog dengan
spesialisasi di bidang forensik tulisan tangan kepada detikHealth, Kamis
(15/8/2013).
Menurutnya, saat tulisan yang dibuat terlihat
memiliki ritme yang tidak seimbang, maka hal tersebut menunjukan bahwa
kondisi psikologis orang tersebut juga sedang mengalami masalah. Sebab
tulis-menulis bukan hanya sekadar gerakan motorik, namun merupakan suatu
tindakan kompleks yang melibatkan alam sadar dan alam bawah sadar.
"Pikiran
sadar menuliskan isi tulisan, namun pikiran bawah sadar yang menentukan
bentuk tulisannya," ujar Putro yang juga telah memperoleh sertifikasi
internasional sebagai seorang Certified Master Handwriting Analyst.
Sementara
itu dikutip dari Psychology Today, penulisan yang sedikit miring ke
arah kiri merupakan salah satu indikasi bahwa penulisnya sedang menahan
emosi. Sebaliknya, jika tulisannya sedikit miring ke arah kanan maka
penulisnya sedang terbawa oleh perasaan.
Jika tulisan yang ada
sedikit tak stabil ke arah kiri dan kanan, maka dapat dipastikan pula
bahwa pikiran penulisnya saat itu juga sedang tidak stabil. Ini
mencerminkan bahwa ada kemungkinan orang tersebut sedang berbohong atau
sedang mengalami stres yang signifikan.