Beberapa jenis makanan, hewan berbulu, debu, tungau dan serbuk bunga
merupakan benda-benda yang paling sering menyebabkan alergi. Bila Anda
sering mengalami gatal-gatal dan kulit memerah, ada baiknya melakukan
tes alergi. Bagaimana caranya?
"Tes alergi itu perlu. Tetapi itu
kan bermacam-macam jadi tergantung sama sensitivitas dan kondisi
lingkungan orangnya juga," jelas dr Indra G Mansur,DHES, SpAnd, ILS,
dari Klinik Imunologi & Kesehatan Reproduksi Sayyidah Pondok Kelapa,
saat dihubungi detikHealth, Rabu (15/5/2013).
dr
Indra menjelaskan, pada reaksi tipe 1 masih bisa dilihat melalui tes
kulit. Sedangkan untuk tipe 2, 3, dan 4 harus dilihat melalui tes darah
agar lebih jelas.
Tes alergi melibatkan tes kulit atau darah
untuk mengetahui apa substansi, atau alergen, yang dapat memicu reaksi
alergi pada seseorang. Tes kulit biasanya dilakukan karena lebih cepat,
handal, dan umumnya lebih murah dibandingkan tes darah, tetapi kedua
jenis tes dapat digunakan.
Berikut jenis tes yang dilakukan untuk alergi, seperti dilansir Webmd, yaitu:
Tes kulit
Sejumlah kecil alergen diduga berada pada atau di bawah kulit saat reaksi berkembang. Ada tiga jenis tes kulit:
1. Skin prick test (tes tusuk kulit)
Tes
ini dilakukan dengan menempatkan setetes larutan yang mengandung
alergen pada kulit, yang dilakukan dengan membuat goresan atau menusuk
jarum untuk memasuki kulit. Jika kulit memerah, gatal di daerah yang
ditusuk (disebut wheal), berarti orang tersebut alergi terhadap alergen.
Hal ini disebut reaksi positif.
2. Intradermal test
Selama
tes ini, sejumlah kecil alergen disuntikkan ke dalam kulit. Tes alergi
intradermal dapat dilakukan bila zat tidak menyebabkan reaksi dalam uji
tusuk kulit, tetapi masih dicurigai sebagai alergen untuk orang
tersebut.
Tes intradermal lebih sensitif dibandingkan dengan uji
tusuk kulit, tetapi lebih sering positif pada orang yang tidak memiliki
gejala pada alergen tersebut (hasil tes positif palsu).
3. Skin patch test (tes tempel kulit)
Untuk
tes tempel kulit, alergen ditempatkan pada pad (seperti plester) yang
ditempelkan ke kulit selama 24 sampai 72 jam. Tes ini digunakan untuk
mendeteksi alergi kulit yang disebut contact dermatitis.
Tes darah
Tes
darah dilakukan untuk mencari zat dalam darah yang disebut antibodi.
Tes darah tidak sesensitif tes kulit, tetapi sering digunakan untuk
orang yang tidak mampu melakukan tes kulit.
Jenis paling umum
dari tes darah yang digunakan adalah tes enzyme-linked immunosorbent
(ELISA, EIA). Ini mengukur tingkat darah dari jenis antibodi
(immunoglobulin E, atau IgE) yang mungkin dibuat tubuh dalam menanggapi
alergen tertentu. Kadar IgE sering kali lebih tinggi pada orang yang
memiliki alergi atau asma.
Metode pengujian laboratorium lainnya,
seperti radioallergosorbent testing (RAST) atau immunoassay capture
test (ImmunoCAP, UniCAP, atau Pharmacia CAP), dapat digunakan untuk
memberikan informasi lebih lanjut. RAST merupakan pemeriksaan darah yang
akurat untuk mengukur kadar IgE spesifik dalam darah.
No comments:
Post a Comment